PROSESNEWS.ID – Indonesia khususnya Kota Gorontalo saat ini masih dihadapkan dengan berbagai permasalahan gizi, terutama gizi kurang atau stunting. Sehingga, ada beberapa upaya yang harus dilakukan oleh seorang ibu, dalam mencegah stunting dan obesitas tersebut.
Bahkan, berdasarkan survey Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 menyebutkan, prevalensi stunting sebesar 22,7%. Angka tersebut tentunya, masih jauh dari angka prevalensi yang ditargetkan, yakni 14% pada tahun 2024.
Menanggapi hal itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo menggelar Focus Group Discussion, yang diberi tema “Strategi dan Kebijakan Pemerintah Kota Gorontalo dalam Menurunkan Stunting”, Jum’at (15/07/2022).
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Gorontalo, Ismail Madjid mengungkapkan, Pemkot Gorontalo bakal mengalokasikan anggaran kurang lebih sebesar Rp. 12.209.327.115, untuk program intervensi percepatan penurunan stunting di Kota Gorontalo.
“Pada program intervensi ini, telah ditetapkan lokus kelurahan stunting Kota Gorontalo tahun 2022 sebanyak 14 kelurahan dan tahun 2023 tercatat 12 kelurahan,” ungkap Ismail.
Menurut Ismail, persoalan stunting bukan menjadi persoalan di masa sekarang saja, melainkan menyangkut masa depan anak. Karena, merekalah generasi penerus bangsa ini dan melakukan perubahan di dalamnya.
“Semoga dengan adanya program intervensi ini, penurunan stunting di Kota Gorontalo dapat berhasil dan mencapai target,” pungkasnya.
Reporter : Reza Saad