
PROSESNEWS.ID – Kota Gorontalo menjadi salah satu daerah produksi sampah terbesar di Provinsi Gorontalo. Jumlah sampah yang dihasilkan sekitar 140 ton perharinya,
Dari jumlah yang relatif banyak itu, Wali Kota Gorontalo Marten Taha bersama Kepala Dinas PUPR Rifaldi Bahsoan dan Kepala Bappeda Meydi Novi Silangen, melakukan kunjungan ke Kementerian PUPR di Jakarta, Kamis (12/01/2023).
Dalam kesempatan itu, Marten menyampaikan kepada Direktur Sanitasi Ditjen Cipta Karya Tanozisochi Lase, tujuan kedatangannya untuk mengajukan permohonan dukungan bantuan sarana dan prasarana penanganan sampah di Kota Gorontalo.
“Dari 140 ton sampah ini, tidak semua di buang ke tempat sampah, tetapi kami melakukan pemilahan terlebih dahulu,” ujarnya.
Saat ini, kata Marten, Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo hanya mampu melakukan 25 persen pengurangan sampah dari 140 ton. Sedangkan, 75 persen atau 105 ton sampah harus dibuang ke Tempat Pembangunan Akhir (TPA) regional Talumelito.
“Kendala kami saat ini ialah dukungan terhadap pengangkut sampah, sehingga kami mengajukan proposal agar bisa mendapatkan bantuan sarana dan prasarana,” jelas Wali Kota dua periode itu.
Marten juga mengungkapkan, Pemkot Gorontalo melalui Dinas PUPR telah membuat rancangan pengelolaan sampah, menggunakan Teknologi Mesin Pencacah Sampah dan Pengayak Kompos, yang Reduce, Reuse, Recycle(TPS-3R).
“TPS-3R ini, 9 kecamatan yang di Kota Gorontalo telah memiliki, masing-masing kecamatan diberikan satu unit. Namun ada satu kecamatan yang luas, jadi kami berikan dua unit,” ungkapnya.
Reporter : Reza Saad













