PROSESNEWS.ID – Masyarakat Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, patut berbangga. Pasalnya, tanaman tanduk rusa di Daerah ini, mempunyai keistimewaan tersendiri. Selain berbeda dengan Daerah lain, tanduk rusa Gorontalo Utara mempunyai harga jual ekspor yang cukup tinggi.
Kepala Dinas Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Gorontalo Utara, Asrin Menu mengatakan, tanaman tanduk rusa yang sekarang tumbuh di Desa Tombulilato, Kecamatan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara tersebut mempunyai nilai jual ekspor ke luar negeri hingga Rp 8 juta rupiah.
“Tanduk rusa di Daerah ini mempunyai keistimewaan tersendiri. Tanaman itu kalau diliat sekilas seperti plastik tapi bukan plastik dan batang di bawah tanaman tersebut berwarna ungu. Itu menjadi keunikannya yang membuat tanaman hias tersebut memiliki nilai jual yang tinggi,” ujar Asrin di ruang kerjanya, Sabtu, (21/08/2021).
Lanjut Asrin mengatakan, tanaman ini juga sering dibeli oleh seseorang, tapi pembeli itu membelinya dengan harga yang tidak wajar.
“Ada beberapa orang yang membeli dari petani harganya hanya 25 ribu dan saya sudah sampaikan ke kepala desa setempat, untuk menghentikan jual beli tanaman tersebut, karena tanaman tanduk rusa yang ada di daerah kita ini sudah semakin langkah,”ungkapnya
Asrin juga mengatakan, kalau pihaknya bakal membudidayakan tanaman tersebut apabila sudah terdaftar pada Kementerian.
“Sekarang kita masih menunggu hasil dari kementerian untuk dilakukan pembudidayaan, dan tanaman itu juga sudah terdaftar ke Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Gorontalo dan UPTD Balai Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Perkebunan. Mengingat, tanaman hias itu sekarang sudah sulit untuk mendapatkannya,”imbuhnya.
“Lalu para petani bakal mengambil tanaman tersebut hanya membutuhkan 1-2 jam untuk masuk ke hutan, sekarang nanti 2 hari 2 malam baru dapat,”bebernya.
Lebih lanjut Asrin mengatakan, ia tidak mengetahui pasti apa yang terkandung dalam tanaman tersebut.
“Bunga itu ada juga sama pak bupati, dan saya sudah sampaikan ke pak bupati, bahwasanya saya tidak mengetahui pasti apa yang terkandung dalam tanaman tanduk rusa itu. Entah itu menjadi bahan kosmetik atau ramuan apa saya belum tahu pasti,” ujarnya.
Terakhir, ia mengimbau kepada seluruh masyarakat khusunya di Desa Tombulilato agar tidak menjual belikan lagi tanaman hias tersebut, karena yang di khawatirkan nanti induk dari tanaman tersebut bakal punah.
Reporter : Agil Mamu