PROSESNEWS.ID – Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat pesisir. Kementrian Lingkungan Hidup dan kehutanan Republik Indonesia (KLHK) melalui Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Bone Bolango, memberdayakan 1114 masyarakat, dalam program penanaman mangrove di tiga Kubupaten di Gorontalo.
Seperti, Kabupaten Pohuwato, Kabupaten Boalemo, dan Kabupaten Gorontalo Utara.
Kegiatan itu, merupakan salah satu kegiatan padat karya yang melibatkan 60 kelompok dari unsur masyarakat.
Sesikitnya, ada 1.114 orang yang dilibatkan dalam kegiatan penanaman mangrove itu. Dengan harapan, agar ekonomi masyarakat, yang terdampak Covid-19 bisa normal.
Kepala BPDASHL Bone Bolango Heru Permana, menjelaskan kegiatan itu merupakan program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), untuk memulihkan ekonomi nasional, bagi masyarakat di tengah pandemi COVID-19.
“Akibat Covid-19, daya beli masyarakat mengalami penurunan yang cukup signifikan. Sehingga, program padat karya ini menjadi stimulus ekonomi bagi masyarakat sekitar, khususnya di pesisir. Disamping, pemulihan ekonomi masyarakat, kegiatan itu juga bagian dari pemulihan ekosistim alam, yang merupakan tempat habitat ikan,” ujarnya.
Untuk keseluruhan, Kementerian LHK akan memulihakan setidaknya 3,3 juta hektar lahan mangrove di Indonesia. Dari jumlah tersebut, ada 600 ribuaan hektarnya dalam kondisi kritis.
Kendati, manfaat mangrove untuk ekosistem itu sangat vital. Di Gorontalo sendiri, target padat karya penanaman RHL mangrove ada setidaknya 650 hektar mangrove. Rinciannya, 404 hektar di Pohuwato, 185 hektar di Gorontalo Utara, dan 61 hektar di Boalemo.
“Mangrove berfungsi banyak sebagai habitat ekosistem. Bagi kepiting, bagi ikan, bagi burung, dan satwa. Dan juga sebagai mitigasi bencana. juga (Mangorve itu) bisa menahan air laut ke daratan,”
Adapun kata Heru, kegiatan padat karya ini pelaksanaanya akan dilakukan selama tiga bulan. Yaitu hingga Desember 2020, dengan dana sepenuhnya akan dikelola oleh kelompok masyarakat.
Sementara itu, masyarakat Desa Iludulunga yang diwawancarai di lokasi mengungkapkan, bahwa memang program yang dilakukan oleh BPDASHL tersebut sangat membantu perekonomian mereka.
“Alhamdulillah program penanaman mangrove yang dilaksanakan BPDASHL bisa menambah penghasilan masyarakat. (Dapat menjadi) pemulihan ekonomi dampak COVID-19, penduduk di sini,” kata Rence Jiu. (Rihol)