PROSESNEWS.ID — Perang melawan stunting terus digaungkan oleh Penjabat (Pj) Bupati Buton Tengah (Buteng) Sulawesi Tenggara (Sultra) Dr Andi Muhammad Yusuf. Hal itu dilakukan mengingat trend stunting di Buteng yang terus mengalami penurunan yang semula berada di angka 22,4%, kini hanya tinggal 17,4%.
Untuk bisa mencapai target nasional di angka 14%, Andi Muhammad Yusuf kemudian melakukan berbagai strategi, salah satunya dengan meresmikan Bina Keluarga Balita Holistik Integratif Unggulan (BKB HIU) di kampung Keluarga Berencana (KB) di Kecamatan Lakudo, Kelurahan Boneoge, Kamis (16/11/2023).
Dalam sambutannya, Andi Muhammad Yusuf menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas terselenggaranya kegiatan ini
“Pada bulan Mei yang lalu, kami telah mengeluarkan keputusan Bupati Buton Tengah nomor 400 tahun 2023 tentang penetapan kelurahan Boneoge sebagai lokasi bina keluarga balita holistik integratif unggulan (BKB HIU) kabupaten Buton Tengah dan Insyaallah sebentar kita resmikan,” ucap PJ Bupati Buton Tengah Andi Muhammad Yusuf.
“Semoga melalui kegiatan ini tercipta komitmen dari seluruh pihak yang hadir, terhadap pemenuhan kebutuhan tumbuh kembang anak yang mencakup stimulasi gizi dan kesehatan, pengasuhan, perlindungan dan perawatan yang wajib dipenuhi oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah dengan berbagai tanggung jawab,” sambungnya.
Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat, lanjutnya, mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan nasional, olehnya itu harus dibina dan dikembangkan kualitasnya agar senantiasa dapat menjadi sumber aya manusia yang efektif bagi pembangunan.
Dalam rangka mewujudkan visi misi itu, pemerintah daerah melakukan berbagai akselerasi pembangunan dalam upaya menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di masyarakat, salah satunya adalah masalah kualitas sumber daya manusia yang menjadi indikator utama dalam mengukur serta menggambarkan kemajuan suatu daerah.
“Pemerintah saat ini sangat serius mengupayakan pencegahan dan penurunan prevalensi stunting tidak pernah kendor,” katanya.
Pada Agustus 2021 lalu, presiden telah menandatangani Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Pencegahan Penurunan Stunting substansinya mengadopsi strategi nasional pencegahan stunting periode 2018-2024.
“Sesuai dengan hasil SSGI tahun 2022. Angka presentasi stunting Kabupaten Buton Tengah mencapai 41,6%, berada di atas angka prevalensi stunting Provinsi Sulawesi Tenggara (27,7%) dan nasional (21,6%) dalam rangka percepatan penurunan stunting, Pemerintah Kabupaten Buton Tengah menerbitkan Peraturan Bupati nomor 317 tahun 2022 tentang Tim Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten Buton Tengah, selanjutnya tingkat kecamatan hingga tingkat desa dan Kelurahan,” ungkapnya.
“Dalam rangka memaksimalkan upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting, Pemerintah Kabupaten Buton Tengah telah membentuk dan meluncurkan kampung keluarga berkualitas yang baru di seluruh kecamatan dan salah satu kegiatan yang dilaksanakan adalah Bina Keluarga Balita,” bebernya.
Dikatakan Andi, Bina Keluarga Balita merupakan sebuah program dari pemerintah dalam rangka pembinaan keluarga untuk mewujudkan tumbuh kembang balita secara optimal,” tambahnya.
Tujuan dari program Bina Keluarga Balita adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kesadaran dan sikap orang tua serta anggota keluarga untuk mempersiapkan pendidikan anak usia nol sampai dengan lima tahun.
“Apabila masa emas (Golden Periode) anak balita tidak dibina dengan baik, maka anak tersebut akan mengalami gangguan perkembangan emosi, sosial, mental, intelektual, dan moral yang nantinya dapat mempengaruhi sikap dan prilaku anak di masa yang akan datang,” tandasnya. (Adv)
Reporter: Win