PROSESNEWS.ID – Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kabupaten Boalemo, Anas Jusuf, membeberkan, saat ini jumlah lahan kritis di Wilayah Kabupaten Boalemo, mencapai luas 50.154 Ha, atau 27,5 persen.
Menurutnya, angka tersebut tidak sedikit. Karena itu, guna menekan lahan kritis ini katanya, semua pihak harus bergerak. Tak terkecuali Pemerintah Daerah (Pemda) Boalemo, Kecamatan dan Desa.
“Jika keseluruhan Indonesia saat ini, lahan kritis itu sudah mencapai 14,02 Juta Ha, ” ungkapnya, saat Sosialisasi rehabilitasi hutan dan lahan pola Agroforestri, di Hotel Grand Amalia. Kamis, (04/03/2021).
Kata Anas, Pemerintah tengah berupaya melakukan Rehabilitas Hutan dan Lahan (RHL). Ia pun optimis, RHL dengan pola Agroforestri yang digalakkan saat ini, mampu memulihkan, mempertahankan, serta lebih meningkatkan fungsi hutan dan lahan-lahan kritis yang ada.
“Apalagi kegiatan RHL ini, memasuki paradigma baru dengan menempatkan masyarakat, sebagai subyek dan obyek utama, dalam pelaksanaannya,” ketusnya.
Anas berpesan kepada seluruh peserta sosialisasi, agar memahami ilmu dan informasi yang diberikan. Sembari, memberikan edukasi dan pengetahuan kepada masyarakat Boalemo, akan pentingnya pelestarian hutan dan lahan.
Sebelumnya, kegiatan yang melibatkan Kepala Desa se-Kabupaten Boalemo tersebut, diselenggarakan oleh Balai Pengelolaan Daerah aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Bone Bolango. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Hadir, Kepala BPDASHL Heru Permana, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Provinsi Gorontalo, diwakili Kabid Penegakan Hukum dan Rehabilitasi, Khaerudin, Forkopimda, serta para Pimpinan OPD Boalemo. (ADS)