PROSESNEWS.ID – Saat ini memang cuaca ekstrim, setiap saat cuaca terus berubah-ubah. Untuk menyikapi cuaca tak menentu, maka kita semua harus waspada serta siap siaga sewaktu-waktu keadaan membahayakan keselamatan kita melalui penyelematan diri kita sendiri sebelum datang bantuan dari pemerintah daerah.
Sehingga Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Boalemo, Mans Mopangga terus mengingatkan masyarakat Boalemo untuk tetap waspada. Dalam situasi apa pun masyarakat harus mampu menghindari bahaya yang akan menimpa kita lewat penyelamatan dini, saat di temui di ruang kerjanya, Jumat (17/9/2021).
Lebih lanjut Mans Mopangga menjelaskan, memang di Boalemo tidak boleh hujan melebihi dari sehari dan pasti akan terjadi banjir dan tanah longsor. Sebab pegunungan sudah gundul dan sudah di tanami jagung oleh masyarakat serta tanpa menanam pohon-pohon yang bisa meresap bibit air disaat hujan turun akhirnya air langsung mengalir serta longsor.
Apa lagi drainase yang ada sudah tertibun material bahkan sudah tak sesuai kondisi saat ini sehingga air sudah mengalir kemana-mana termasuk airnya masuk kerumah dan pasilitas pemerintah. Hujan kemarin (15/9) wilayah ibu kota Tilamuta yang cukup membuat masyarakat panik dan ini data korban seperti di Desa Mohungu 114 rumah teremdam dari 130 KK dan 489 jiwa, Desa Lamu dusun III ada 37 rumah terendam dari 41 KK dan 37 jiwa, Desa Ayuhulalo dusun II ada 1 unit rumah tertimpah tanah longsor, Desa Lahumbo ada 35 rumah terendam dari 137 jiwa.
“Adanya banjir dan tanah longsor, saya berharap kesadaran masyarakat khususnya yang memiliki perkebunan di lereng gunung supaya melakukan reboisasi kembali gunung-gunung yang sudah gundul. Selain itu, drainase yang ada diwilayah masing-masing di desa agar di bersihkan, dan disinilah peran pemerintah desa untuk melaksanakan kerja bakti setiap minggu guna membersihkan tempat-tempat yang di anggap menimbulkan banjir” harap Kalaksa Mans Mopangga.