PROSESNEWS.ID – Kepala Dinas Pangan Kabupaten Boalemo, Syafrudin Lamusu mengatakan, program Pemerintah Daerah Kabupaten Boalemo, yaitu Boalemo Mopomulo, harus terus mendapat dukungan dari semua pihak, khususnya masyarakat.
“Pak Plt Bupati Boalemo Anas Jusuf, juga mengharapkan demikian. Dampak positif dari program ini sangat besar bagi kehidupan kita, terutama dalam pemenuhan kebutuhan pangan sehari-hari,”kata Syafrudin kepada Prosesnews.id, Senin, (07/06/2021).
Misalnya, kata Kadis Pangan Boalemo, program yang hanya memanfaatkan pekarangan rumah untuk tanaman seperti Bawang, Rica (Cabai), Tomat (Barito) tersebut, bisa menghemat keuangan keluarga Rp 1 Juta rupiah hingga Rp 2 Juta rupiah per bulan.
“Bayangkan saja, ada yang setiap bulan kami akumulasi, pengeluarannya itu mencapai Rp 2 Jutaan rupiah. Uang ini tidak sedikit, coba kita kalikan 3 bulan, berarti sudah Rp 6 Juta rupiah,”paparnya.
Padahal menurut Kadis Pangan, uang Rp 6 Juta ini masih bisa digunakan untuk kebutuhan lain. Contohnya, kebutuhan studi pendidikan anak. Sebab, rata-rata masyarakat, memiliki anak yang sedang sekolah dan memerlukan biaya yang tidak sedikit.
“Nah, kesadaran berfikir jangka panjang seperti ini harus segera kita mulai, kalau bukan sekarang, kapan lagi. Kami mencanangkan program ini semata-mata untuk kebaikan kita semua, kebaikan masyarakat, ayo manfaatkan pekarangan rumah sendiri untuk kebaikan keluarga,”pintanya.
Kadis Pangan mengaku, tidak punya anggaran mumpuni untuk pengadaan bibit. Namun, pihaknya siap memberikan solusi dan petunjuk kepada masyarakat, jika ada yang datang berkonsultasi, sebagai wujud komitmen bersama untuk program Boalemo Mopomulo.
“Dan satu hal yang kami syukuri, Alhamdulillah beberapa waktu lalu juga, kita mendapatkan sejumlah stok bibit yang dihibahkan oleh pihak-pihak tertentu, termasuk LSM yang mendukung penuh program ini,”bebernya.
Lebih jauh, Kadis Pangan tidak melarang masyarakat yang hanya kebanyakan menanam bunga hiasan. Sebaiknya kata Kadis Pangan, tanaman bunga di pekarangan rumah masing-masing, dibarengi dengan tanaman-tanaman produktif, seperti rica.
“Beberapa waktu lalu pernah rica di pasaran mengalami kenaikan harga. Tapi, ada warga yang kami temui hanya santai, lantaran pekarangan rumahnya memiliki tanaman rica sekitar 10 pohon. Walhasil, ia tidak mengeluarkan uang puluhan ribu hanya untuk kebutuhan rica tersebut. Nah, ini salah satu contohnya,”pungkasnya.
Penulis : Abdul Majid Rahman