
PROSESNEWS.ID – Pemerintah Provinsi Gorontalo kembali mencatat prestasi nasional di bawah kepemimpinan Gubernur Gusnar Ismail dan Wakil Gubernur Idah Syahidah Rusli Habibie.
Kali ini, Gorontalo meraih penghargaan sebagai Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Berkinerja Terbaik dengan menempati peringkat kedua nasional tahun 2025, bersama empat provinsi lainnya: Bengkulu, Yogyakarta, Kalimantan Selatan, dan Maluku.
Penghargaan tersebut diterima oleh Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, Sofian Ibrahim, pada Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah yang berlangsung di Hotel Mulia, Jakarta, Senin (8/12/2025).
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pemerintah provinsi serta 150 kabupaten/kota dengan capaian tingkat inflasi terbaik.
“Alhamdulillah, Gorontalo bersama empat provinsi lainnya mendapatkan penghargaan sebagai peringkat kedua nasional untuk TPID Provinsi Berkinerja Terbaik tahun 2025. Tentunya ini merupakan prestasi yang membanggakan sekaligus sebagai tantangan bagi kita untuk terus bersama-sama mengendalikan tingkat inflasi di waktu mendatang,” kata Sofian.
Sofian menjelaskan bahwa penetapan Gorontalo sebagai provinsi berkinerja terbaik kedua didasarkan pada capaian pengendalian inflasi yang stabil sepanjang tahun 2025.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, tingkat inflasi tahun-ke-tahun (year-on-year) Gorontalo hingga November 2025 berada pada angka 2,21 persen, lebih rendah dari tingkat inflasi nasional yang mencapai 2,72 persen.
“Kita dinilai memiliki koordinasi yang sangat baik dengan kabupaten/kota dan berbagai pihak terkait lainnya dalam pengendalian tingkat inflasi, sehingga sepanjang tahun 2025 tingkat inflasi Provinsi Gorontalo terus terjaga dan terkendali,” jelas Sekdaprov Gorontalo.
Pada kesempatan yang sama, Sofian menegaskan bahwa keberhasilan pengendalian inflasi tidak terlepas dari berbagai program strategis Pemerintah Provinsi Gorontalo di bawah kepemimpinan Gubernur Gusnar Ismail dan Wagub Idah Syahidah Rusli Habibie.
Program-program tersebut meliputi pasar murah bersubsidi, operasi pasar, gerakan pangan murah, taksi nelayan, hingga pendistribusian bantuan pangan dan ternak.
“Ini yang dinilai oleh pemerintah pusat bahwa Gorontalo memiliki geliat yang positif dalam upaya mengendalikan dan menjaga tingkat inflasi,” pungkasnya.













