Prosesnews.id, Gorontalo – Buaya berukuran kurang lebih 6 meter akhirnya diamputasi oleh pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Gorontalo setelah mengalami luka akibat terkena tombak para nelayan yang berusaha menangkapnya.
Sebelumnya, buaya tersebut ditangkap oleh nelayan yang mencari ikan di sebuah muara sungai Kabupaten Pohuwato, Gorontalo. Saat ditangkap buaya tersebut melawan hingga kemudian nelayan tersebut melukai kaki depan buaya sebelah kiri dengan tombak, hingga akhirnya buaya tersebut diserahkan ke pihak BKSDA.
Beberapa minggu kemudian, luka yang dialami oleh buaya akibat hantaman tombak ini makin parah. Kian hari, luka buaya itu makin besar dan membusuk bahkan penuh belatung.
Melihat kondisi tersebut, pihak BKSDA tidak bisa berbuat banyak. Akhirnya, mereka memutuskan untuk mengamputasi kaki buaya besar tersebut.
Hal ini dijelaskan oleh Kepala BKSDA Gorontalo, Syamsudin Hadju. Dia mengatakan tindakan ini dilakukan demi menyelamatkan buaya yang terluka.
“Memang saat diserahkan buaya ini terluka, namun makin hari lukanya makin besar, bahkan segala obat yang kami sudah coba untuk mengobati namun tetap saja lukanya tidak sembuh, malah sudah membusuk,” ungkapnya.
Ia menambahkan, akhirnya karena sudah tambah parah diambil langkah amputasi layaknya manusia.
“Alhamdulillah, dengan bantuan teman-teman pecinta satwa di Gorontalo kami lakukan amputasi dengan cara memotong kakinya sampai belatung dan luka yang membusuk itu hilang,” tambah Syamsudin.
Dengan adanya kejadian seperti ini, Kepala BKSDA merasa geram. Pihaknya berharap jangan lagi ada perburuan buaya. Kecuali buaya datang ke permukiman warga, baru dilakukan tindakan.
“Kebanyakan buaya yang kami terima adalah buaya yang ditangkap dari habibat aslinya, jadinya kami yang kewalahan lagi mencari tempat untuk merilis buaya ini, harapan saya jangan ada lagi masyarakat yang tangkap buaya, biarkan mereka di habitatnya,” tegasnya
C_Liputan6.com