PROSESNEWS.ID – Cukup dengan hanya menggunakan aplikasi online. Para Pekerja Seks Komerisial (PSK) di Gorontalo, sudah bisa menerima panggilan ataupun pesanan dari lelaki hidung belang.
Betapa tidak, aplikasi online itu sudah banyak disalah gunakan. Bahkan pengguna aplikasi itu ada dari kalangan pelajar. Sebagaimana hasil penelusuran tim Prosesnews.id, telah mendapatkan pengguna di bawah umur yang menggunakan aplikasi tersebut.
“Pernah saya pesan, cuman coba-coba saja. Banyak juga yang menawarkan langsung,” ujar salah satu pengguna aplikasi dibawah umur itu.
Sementara itu Prosesnews.id, mencoba menginstal aplikasi itu untuk membuktikan, apakah benar ada transaksi prostitusi. Setelah mendaftarkan nomor telepon dalam aplikasi, ternyata benar adanya informasi itu.
Tim Prosenews.id pun mencoba menghubungi beberapa orang yang ada di aplikasi itu. Alhasil, empat orang PSK merespon chat dari tim. Tarif yang ditawarkan kepada pelanggan juga bervariasi, ada tawaran dari 1 juta sampai 250 ribu.
Tarif itu tergantung tempat yang akan digunakan. Jika di hotel, maka tarifnya ada yang 1 juta, dan ada juga 600 ribu. Namun jika hanya di kos-kosan, tarifnya hanya dikisaran 400 hingga 250 ribu.
“Kalau main di hotel tarifnya 1 juta, bisa kurang. Kalau main di luar 400 ribu saja,” kata salah seorang PSK asal Kotamobagu itu.
Bisnis haram yang terselubung itu. Terungkap melalui maraknya pengunaan aplikasi online digunakan sebagai media penghubung antar PSK dengan lelaki hidung belang.
Selain itu, PSK yang mengunakan aplikasi online ini pun tidak hanya digandrungi oleh orang dewasa. Cukup disayangkan juga aplikasi itu, banyak diminati mahasiswa termasuk pelajar yang masih dibawah umur.
Para PSK itupun, biasanya sudah stay di beberapa hotel yang ada di Kota Gorontalo. Karena mereka menilai hotel, tempat yang paling aman dari razia.
“Kalau kami sekamar sampai 3 orang. Kalau sudah ada tamu, teman-teman keluar dan akan digunakan pelanggan,” ujar Cika yang menggunakan nama samara di aplikasi itu.
Setelah ditanya alasan mereka sampai menjajakan diri, karena alasan kebutuhan saja. Ironisnya, pekerjaan haram itu pun beberapa diantara PSK itu, diketahui orang tua mereka.
“Kalau saya, orang tua tau saya PSK. Namun teman-teman lain tidak, biasanya orang tua mereka tau mereka kerja di Gorontalo,” paparnya. (Tim)