
PROSESNEWS.ID – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendorong Indonesia, agar tetap konsisten dan menolak kemungkinan adanya hubungan bilateral dengan Israel.
Ketua Bidang Luar Negeri Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sudarnoto Abdul Hakim, mengatakan, menjalin hubungan bilateral dengan negara manapun, termasuk Isreal, memang adalah hak dari setiap negara.
Tapi, menurutnya Indonesia harus mempertimbangkan penjajahan yang selama ini dilakukan Israel. Ia mengatakan, pemerintah harus tetap tegas menunjukkan kepada dunia, sikap menolak imperialisme apapun dan dimanapun.
Jangan sampai karena pertimbangan-pertimbangan ekonomi, lanjutnya, lantas bangsa Indonesia mengorbankan apa yang telah menjadi sikap dan kepribadian serta keyakinan selama ini.
“Semua upaya kerjasama termasuk kerjasama bidang ekonomi dengan Israel harus ditolak,” urainya, melalui keterangan tertulis, Selasa, (15/12/2020).
“Indonesia haruslah tetap konsisten dan konsekuen dengan identitasnya sebagai bangsa yang menentang dan anti terhadap penjajahan,” katanya
Ia pun, mengapresiasi Pemerintah Indonesia melalui Kemenlu belum lama ini. Dimana, telah bersikap tegas dengan isu mengenai kemungkinan hubungan bilateral antara Israel dan Indonesia.
Diketahui, isu ini pertama kali dikabarkan oleh media Israel, The Jerusalem Post pada Minggu, (13/12/2020), dengan sebuah laporan berita yang mengklaim Indonesia, ingin melakukan normalisasi hubungan dengan Israel secara publik.
Namun, klaim tersebut justru dibantah oleh Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah. Ia menegaskan, selama ini Kemenlu tidak pernah berhubungan dengan Israel.
“Kemlu tidak pernah berhubungan dengan Israel. Dalam menjalankan politik luar negeri RI terkait isu Palestina, Kemlu berdiplomasi secara konsisten sesuai amanah konstitusi,” ketusnya, seperti dilansir dari CNN. (PR)