PROSESNEWS.ID – Jangan main-main dengan perasaan rakyat kecil, apalagi sampai mempermalukan dengan cara yang tidak baik. Hal ini merujuk pada sikap Menteri Sosial Tri Rismaharini atau biasa disapa Risma kepada seorang pendamping PKH saat Rapat Pemadanan Data Bantuan Sosial dengan Himbara, Dinas Sosial, dan Para Pendamping Program, Kamis (30/9/2021).
Juru Bicara Gubernur Gorontalo, Noval Abdussamad menegaskan bahwa sebagai Menteri Sosial seharusnya Risma memiliki jiwa sosial yang besar dengan tidak mempermalukan rakyat Gorontalo.
“Kasih contoh yang baik sebagai pejabat negara, rakyat dididik, ada etikanya tanpa harus marah-marah, tegurlah secara baik-baik, manusia kalau ditegur dan dinasehati pasti bisa menerima, tapi kalau sudah dipermalukan lain ceritanya”. tegasnya saat dihubungi awak media.
Noval bahkan geram Risma dalam rilis berita media galamedianews.com marah-marah hingga mengancam menembak koordinator penyalur bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Gorontalo.
“Kalau ingin dikenal, seharusnya dengan kinerja baik, bukan dikenal karena marah-marahnya, tidak masuk akal ada Menteri yang mengancam akan menembak rakyat kecil, apa-apaan ini? itu kan staf dia, dia yang angkat dan bermitra dengan Dinas Sosial Kabupaten Gorontalo, Saya pikir dia memiliki jiwa kepemimpinan dan keibuan, ternyata dengan sikapnya itu dia kelihatannya lebih sadis dari seorang preman,” Ketusnya dengan nada meninggi.
Terakhir, Noval membenarkan Gubernur Rusli meminta agar Presiden Jokowi mengevaluasi Risma, karena bukan hanya di Gorontalo ada rakyat yang memarahinya.
“Pak Gubernur membela rakyatnya, meminta Presiden mengevaluasi salah satu Menterinya, karena Risma dipilih Presiden, kalau Gubernur itu dipilih rakyat bukan dipilih Presiden.” ungkapnya.