PROSESNEWS.ID, OPINI – Tahapan Pemilihan Wali Kota Gorontalo, semakin dekat. Namun, banyak kandidat bakal calon Wali Kota masih malu-malu untuk menyatakan sikap ikut bertarung meramaikan perhelatan politik 2024.
Menariknya, Pilwako kali ini tidak ada lagi incumben. Semua di hitung nol. Tapi, bukan berarti Pilwako sepi peminat. Bisa jadi, Pilwako kali ini akan banyak orang-orang muda yang ikut Pilwako.
Seperti wacana berkembang, Erwin Ismail dan Alham Habibie di ‘jodohkan’ di Pilwako nanti. Urusan siapa papan satu, hal itu tidak begitu penting. Terpenting, orang muda mengambil bagian di Pilwako.
Erwin Ismail sebagai Ketua DPW Demokrat Provinsi Gorontalo, dan memiliki 4 kursi di Dekot Gorontalo, tentunya memuluskannya ikut Pilwako. Bgitupun dengan Alham Habibie, putra dari Gubernur Gorontalo sekaligus Ketua DPD 1 Golkar Provinsi Gorontalo, yang bisa saja menggunakan kendaraan Golkar.
Ketika Golkar dan Demokrat akan koalisi, sudah bisa di pastikan akan terbentuk koalisi gajah. Partai PAN, bisa jadi ikut bergabung dengan koalisi itu.
Bahkan, pasangan itu bisa di kata representasi dari anak-anak muda Kota Gorontalo, yang menginginkan pemimpin Kota Gorontalo berasal dari kaum milenial.
Namun, kehadiran kaum Milenial di Pilwako nanti, bisa terterima di masyarakat atau tidak?
Ada yang bilang, jika ketokohan tidak mempengaruhi suara di Pilwako. Tapi, orang yang memiliki uang sudah pasti berpengaruh dalam politik. Apakah, Erwin dan Alham sudah siap dengan konsekuensi itu?
Jika pasangan Erwin-Alham bisa bersama di Pilwako, kemungkinan besar dua mantan Gubernur Gorontalo akan naik panggung untuk berkampanye. Seperti mantan Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail, dan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, yang sedikit lagi masa jabatannya akan berakhir.