PROSESNEWS.ID – Panen Raya yang di gelar di Desa Talango, Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango. Meninggalkan persoalan dikalangan Petani, yang lahannya dijadikan lokasi panen raya. Kamis, (08/08/2019).
Panen Raya yang digelar Pemerintah Kabupaten Bone Bolango itu, dinilai hanya merugikan para Petani. Pasalnya, usai melaksanakan panen di lokasi sawah milik warga. Hasil panen hanya di biarkan begitu saja, tanpa diangkut.
Padahal, biasanya para petani ketika melakukan panen. Pemilik lahan tidak disibukan lagi dengan mengangkut hasil panen. Namun, kali ini dengan adanya panen raya. Petani mengaku malah mengeluarkan biaya lagi. Untuk mengangkut hasil panen tersebut.
“Saya mengeluarkan biaya sekitar 500 ribu, untuk membayar orang mengangkut hasil panen raya, yang ditingglkan begitu saja. Padahal, biasanya kami melakukan panen. Sudah ada kelompok gotong rorong. Bekerja dari awal hingga pengangkutan,” ujar salah satu pemilih sawah Frans Yunus.
Ironisnya lagi kata Frans, disamping hasil panen raya dibiarkan begitu saja. Hasil panen juga banyak yang tercecer, yang membuat perkerjaan bertambah, yang seharusnya dikerjakan sekali. Dengan keberadaan panen raya, pemilik lahan harus bekerja dua kali.
“Untuk mengangkut padi dari sawah ke jalan, saya harus mengeluarkan biaya lagi. Padahal, jika panen dilakukan secara manual. Saya hanya tau menerima bersih, dan padi sudah berada di gudang,” bebernya.
Kepala Dinas Pertanian Bone Bolango Roswaty Agus, saat dikonfrimasi menjelaskan memang cukup sulit untuk mengubah mainset petani. Dalam proses panen raya ini, petani di ajarkan cara panen dengan metode moderen.
Dengan metode panen moderen ini, petani diuntungkan dalam segi waktu. Sebab, dengan metode moderen ini, panen bisa dilakukan dengan cepat.
Persoalan hasil panen, yang ditingkalkan di lokasi panen raya. Diakui Roswaty, memang sengaja di tinggalkan. Karena, pihaknya memberikan ruang kepada pekerja untuk mengangkut hasil panen itu.
“Tidak mungkin alat pemotong padi, bolak balik untuk mengangkut hasil panen. Sengaja hasil panen di tinggalkan, nantinya juga akan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengangkut hasil panen. Dengan begitu mereka juga akan mendapatkan penghasilan dari panen itu,” kata Roswaty. (Zul)