PROSESNEWS.ID – Persoalan penggunaan dua lokasi pasar senggol yang ada di Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo. Sudah ada titik terang.
Tarik ulur lokasi pelaksanaan pasar senggol itu, menyebabkan terhabatnya aktivitas jual beli yang berada di pasar senggol Kompleks Gelanggang 23 Januari, menjelang 7 hari lebaran Idul Fitri 1440 H.
Menanggapi apa yang menjadi permintaan pedagang pasar senggol, Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo melalui Kabag Humas Iswan Isa, menjelaskan Bupati Kabupaten Gorontalo Nelson Pomalingo, tidak mengingkari janji.
Hanya saja kata Iswan, kesepakatan awal. Akan ada dua lokasi pelaksanaan pasar senggol, seperti di Desa Bulila kompleks terminal baru dan Desa Hulawa kompleks Gelanggang 23 Januari Kecamatan Telaga.
Namun, dalam kesepakatan itu. Tetap akan
ada pelaksanaan pasar senggol di kompleks Gelanggang 23 Januari. Sehingga apa yang menjadi permintaan para pedangang tersebut tetap akan dipenuhi Bupati Gorontalo.
“Intinya pak Bupati Nelson Pomalingo, tidak mengingkari janji. Pelaksanaan pasar senggol di kompleks Gelanggang tetap akan ada,” ujarnya saat menghubungi Redaksi Prosesnews.id.
Sementara itu Camat Telaga Azis Hasan, saat di hubungi menjelaskan memang benar pelaksanaan pasar senggol di kompleks Gelanggang 23 Januari, sudah berlangsung lama. Namun lokasi pasar senggol yang rencananya juga akan di laksanakan di kompleks terminal baru Desa Bulila, atas permintaan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Desa Bulila.
Sehingga Bupati Gorontalo merespon permintaan itu, maka lokasi pelaksanaan pasar segol berada di dua tempat di desa berbeda. Namun pada saat pembukaan pasar senggol yang dipusatkan di Desa Bulila, tidak dihadiri pedangan pasar senggol.
Padahal tujuan Pemerintah Daerah sangat baik, karena di lahan kosong yang berada di Desa Bulila itu bakal menjadi lokasi Mall Gorontalo. Maka dengan adanya digelar pasar senggol di tempat itu, maka sudah akan banyak yang akan tau lokasi pembangunan Mall Gorontalo.
“Mungkin saja antara pihak Bumdes Desa Bulila, dengan para pedagang tidak terkomunikasi dengan baik. Sehingga dalam pengresmian itu tidak dihadiri para pedagang,” paparnya.
Melihat kondisi ini, Camat Telaga memastikan pelaksanaan pasar senggol tetap akan digelar di kompleks Gelanggang 23 Januari di Desa Hulawa.
“Mau bagaimana lagi, karena pedang pasar senggol tidak mau pidah. Mau tidak mau tetap akan digelar di lokasi yang pedagang inginkan,” kata Azis.
Bupati Gorontalo menurut Azis, mempertimbangkan kondisi ekonomi masyarakat. Sehingga dengan dasar itu, akan dipastikan pasar senggol tetap dilaksanakan di lokasi sebelumnya.
“Pak Bupati Neson, tidak mau terlalu lama masyarakat khususnya pedagang pasar senggol untuk menunggu kepastian lokasi pasar senggol. Makanya karena pertimbangan ekonomi, lokasi pasar senggol tetap berada di kompleks Gelanggang 23 Januri,” urainya.