PROSESNEWS.ID – Pada Peringatan Hari Patriotik 23 Januari 1942 yang ke 78 tahun 2020, rupanya akan ada pemecahan rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Ya, Pemerintah Provinsi Gorontalo bekerjasama dengan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) akan membentangkan bendera Merah Putih terpanjang.
Rencananya, bendera Merah Putih tersebut akan dibentangkan mulai dari jalan Panjaitan depan kampus Universitas Negeri Gorontalo (UNG) hingga kantor Pos Gorontalo, yang merupakan sebuah tempat yang menjadi saksi sejarah peristiwa 23 Januari 1942 oleh pahlawan Nani Wartabone.
“Iya, jadi pembentangan bendera Merah Putih ini akan dilaksanakan tepat pada tanggal 23 Januari 2020. Mengambil dari depan kampus UNG sampai ke kantor Pos Gorontalo,” kata Ketua KNPI Provinsi Gorontalo Ghalieb Lahidjun, Senin (20/1/2020).
Pun tak tanggung-tanggung, bendera Merah Putih yang telah disiapkan sepanjang 2.300 Meter dengan lebar 3 Meter. Proses pekerjaan bendera dilakukan selama 2 hari dan sudah siap dibentangkan. Pembentangan bendera membutuhkan setidaknya 102 gulungan kain merah putih, 8 lusin gulungan benang dan 4 mesin jahit. Proses penjahitan bendera dilakukan dengan mesin dan jahit tangan oleh 8 pekerja.
“Bendera Merah Putih ini memiliki pesan semangat patriotik 23 Januari 1942 kepada seluruh masyarakat, khususnya generasi muda Gorontalo,” tambah Ghalieb.
Acara yang digerakkan oleh KNPI serta Komunitas Pekerja Panggung dan Seni Pertunjukkan (KOMPAK) itu rencananya juga akan melibatkan 2.301 siswa-siswi SMA/SMK se Gorontalo. Selama proses pembentangan bendera Merah Putih ini, jalan protokol tersebut rencananya akan ditutup mulai pukul 12.00 Wita.
“Sebelum pembentangan bendera terpanjang, akan ada upacara puncak Hari Patriotik 23 Januari yang akan dipimpin oleh Bapak Gubernur di lapangan Ikada Kecamatan Kabila, Bone Bolango. Bendera pusaka 23 Januari akan diserahkan pada acara puncak usai dikirab mengelilingi 6 kabupaten/kota,” terangnya.
Peringatan 23 Januari 1942 ditutup dengan Konser Patriotik bertempat di Lapangan Taruna Remaja Kota Gorontalo pada 23 Januari malam. Konser yang melibatkan elemen pekerja seni itu diisi dengan teatrikal, pidato perjuangan dan acara hiburan. (Ads)