Pendidikan

Polemik Beasiswa KIP, Pihak Universitas Muhammadiyah Gorontalo Beri Penjelasan

PROSESNEWS.ID — Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO) memberikan klarifikasi terkait polemik penerimaan beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk mahasiswa baru.

Sebelumnya, keluarga salah satu mahasiswa calon penerima beasiswa KIP, HK, menyampaikan kebingungannya karena mahasiswa yang bersangkutan telah diminta untuk membuat rekening beasiswa, namun nama mahasiswa tersebut tidak muncul dalam pengumuman penerima KIP.

Terkait permasalahan tersebut, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Apris Ara Tilome, memberikan penjelasan terkait kebingungan yang muncul dari beberapa mahasiswa yang tidak menerima KIP setelah melakukan pembuatan rekening.

Apris membenarkan hal tersebut, memang terdapat instruksi untuk membuat rekening. Tetapi, ia menekankan hal tersebut bukan hanya berlaku untuk mahasiswa penerima KIP, melainkan untuk semua mahasiswa baru.

Apris menerangkan, pembuatan rekening ini diperlukan untuk pembayaran SPP dan keperluan administratif lainnya, dengan proses pembayaran melalui BSI sesuai dengan kesepakatan yang telah dilakukan oleh kampus.

“Jadi, mereka disuruh membuat rekening. Tapi, bukan hanya penerima KIP tapi semua mahasiswa baru, karena jika mereka akan melalukan pembayaran SPP dan lain-lain itu harus melalui BSI, karena kita sudah ada MOU dengan BSI,” ungkap Apris.

Apris juga menjelaskan, pihak kampus menerima lebih dari seratus pengajuan berkas untuk KIP, namun karena kuota terbatas, pihaknya memberikan prioritas kepada mahasiswa yang sangat membutuhkan, dengan sekitar 90 mahasiswa mendapatkan bantuan, termasuk 30 di antaranya yang dialokasikan oleh para anggota legislatif, termasuk Elnino Mohi.

Wakil Rektor berharap agar mahasiswa baru dapat menerima informasi dengan baik dan menyampaikan kepada orang tua mereka. Apris menegaskan, kemungkinan kegaduhan ini terjadi karena adanya miskomunikasi, dan mengajak mahasiswa baru untuk memperhatikan setiap informasi dengan cermat, sehingga kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

“Jadi kemungkinan ada miskomunikasi, karena yang bersangkutan tidak mendapatkan informasi secara sempurna. Untuk itu saya berharap kepada semua mahasiswa baru agar bisa menyimak segala informasi dengan baik, sehingga kejadian yang sama tidak akan terulang kembali,” tegas Apris.

Reporter: Pian N Peda

Recent Posts

Antisipasi Kerawanan Pemungutan Suara, Bawaslu Kota Gorontalo Petakan 18 Indikator TPS Rawan

PROSESNEWS.ID - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Gorontalo memetakan potensi kerawanan di Tempat Pemungutan…

6 jam ago

Paslon Gusnar – Idah Mendominasi Semua Segmen Pemilih di Gorontalo

PROSESNEWS.ID – Hasil survei terbaru mengenai preferensi pemilih dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Gorontalo 2024 menunjukkan bahwa…

7 jam ago

KPU Pohuwato Libatkan ASN dan Guru Sosialisasikan Partisipasi Pemilu 2024

PROSESNEWS.ID - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pohuwato menggandeng Aparatur Sipil Negara (ASN), termasuk para camat…

7 jam ago

Belum Ada Pendaftar dalam Seleksi Jabatan Sekda Kabupaten Gorontalo

PROSESNEWS.ID - Seleksi terbuka untuk pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gorontalo…

8 jam ago

Helmi Rasid Sebut Sekda Boalemo sebagai Pembohong Soal Perbup Kewenangan Desa

PROSESNEWS.ID, BOALEMO - Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Boalemo Helmi Rasid, mengaku kecewa dan merasa…

11 jam ago

Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polri Disambut Positif Pemkot Gorontalo

PROSESNEWS.ID - Polresta Gorontalo Kota meluncurkan Gugus Tugas Ketahanan Pangan Nasional Polri, Rabu (20/11/2024). Program…

12 jam ago