PROSESNEWS.ID – Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Gorontalo, Kris Wartabone, memastikan bahwa Ketua DPC PDI Perjuangan Boalemo Eka Putra Noho, akan memegang palu sidang di DPRD Boalemo.
Kepastian Kris Wartabone bahwa Eka Putra Noho yang akan menduduki kursi Ketua Dekab Boalemo di Bumi Damai Bertasbih ini, diungkapkan saat melaksanakan buka puasa bersama seluruh pengurus DPC PDI Perjuangan Boalemo di salah satu restoran Gorontalo,belum lama ini.
Menurut Kris, di Boalemo PDI Perjuangan dipastikan memetik kemenangan dengan menyabet 7 kursi legislatif melalui Pemilu Serentak 2019. Tujuh kursi dikoleksi dari Dapil 1 sebanyak dua kursi, Dapil 2 tiga kursi, dan Dapil 3 dua kursi.
“Dalam PDI Perjuangan kita selalu mengutamakan struktur partai. Pak Eka kan Ketua jadi dia yang nanti menjadi Ketua (DPRD) karena itu hak KSB (Ketua, Sekretaris, Bendahara),” papar putera Pahlawan Nasional asal Gorontalo Nani Wartabone itu.
Selain itu Eka Putra Noho merupakan kader PDI Perjuangan paling lama di Bumi Hulonthalo. “Pak Eka kader partai yang berjuang dari awal, beliau dengan saya berdarah-darah membesarkan partai,” tambah Kris.
Terkait kabar munculnya keinginan pihak tertentu untuk memberikan kursi Ketua DPRD Boalemo kepada selain Eka, Kris Wartabone menggeleng. “Saya di belakang Pak Eka, saya mem-back up dan membela Pak Eka,” tandasnya.
Kesempatan memegang palu sidang DPRD Boalemo, lanjut Kris, harus diberikan kepada Eka Putra Noho juga sebagai penghargaan keberhasilannya membuat PDI Perjuangan menang. Hal itu pelu diapresiasi.
“Balasan menjadikannya Pimpinan DPRD Boalemo tentu saja sudah layak,” ujarnya dalam kegiatan buka puasa bersama, yang turut dihadiri Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Gorontalo Ariston Tilome, pengurus DPC PDI Perjuangan Boalemo, serta pengurus DPD PDI Perjuangan Provinsi Gorontalo.
Dari barisan PDI Perjuangan Boalemo tampak Noldi Biya, Saminan Hippy dan Haji Unang, Yardin.
Eka Putra Noho menggabungkan diri ke PDI Perjuangan sejak 1999, ketika partai berlambang banteng moncong putih itu baru saja diresmikan Megawati Soekarnoputri. (rls)