Saat Kegiatan Vaksinasi, Merlan Uloli Apresiasi Bakat Anak Sekolah Dasar

PROSESNEWS.ID –  Pemerintah daerah Kabupaten Bone Bolango kembali, menggelar vaksinasi di Sekolah Dasar Negeri 6 Kabila. Vaksinasi yang diikuti oleh 120 siswa tersebut diharapkan bisa selesai 2 hari dan menjadi contoh untuk sekolah lain.

Kedatangan Merlan S. Uloli, Wakil Bupati Bone Bolango, disambut dengan Tarian Saronde oleh Siswa-siswi SDN 6 Kabila. Dirinya sangat mengapresiasi keberanian anak-anak yang tampil menari di depan umum tersebut.

“Saya senang kalau sekolah melakukan pembinaan terhadap minat dan bakat siswa, ini harus dibina sejak usia SD, karena kalau sudah tua pasti malu untuk belajar,” ujar Merlan.

“Mereka akan kreatif dan percaya diri jika dibiasakan dari kecil, itu juga manfaatnya untuk melatih mental mereka, apalagi kalau sudah menduduki satu jabatan,” tambah Merlan.

Merlan juga mengatakan, aktivitas bersosialisasi seorang anak, akan mempengaruhi sikap dan mental mereka ketika dewasa. Sehingga, perlu pembiasaan melakukan aktivitas yang dapat melatih keberanian mental.

“Anak-anak kalau hanya pintar tapi jarang bersosialisasi, nantinya susah untuk mengungkapkan idenya, tidak ada percaya diri dan sulit untuk naik ke permukaan,” tutur Merlan.

“Sebaliknya anak yang biasa-biasa saja, kalau sering bersosialisasi, pasti percaya dirinya bangkit, sehingga bisa tampil untuk berbicara di depan umum,” tambahnya.

Merlan mengungkapkan, nantinya akan mewadahi kreativitas anak-anak tersebut. Dirinya akan membuat kegiatan kesenian di RTH Kabila setiap sebulan sekali.

“Rencananya, ketika nanti sudah agak longgar, Di RTH akan di buat kegiatan kesenian sebulan sekali, yang bisa menari kita tampilkan disana, kita hidupkan RTH kabila,” ucapnya.

Merlan juga menyampaikan, vaksinasi anak dan lansia Bone Bolango agar bisa unggul. Pasalnya untuk presentasi vaksinasi umum, Bone Bolango berada di urutan terbawah.

“Saya berharap, Kita Bone Bolango jangan terbelakang lagi untuk vaksinasi anak, karena untuk umum, dari semua kita paling dibawah,” ungkapnya.

“Permasalahan sekarang anak²nya mau, tapi orang tuanya yang tidak mau, corona belum habis, covid belum selesai, masih ada varian baru omicron, yang gejalanya seperti flu biasa,” tutupnya.

Reporter : Umar Akor