PROSESNEWS.ID – Rekrutmen dan seleksi Panitia Pengawas pemilihan Kecamatan (Panwascam), yang dilakukan Bawaslu Kabupaten Gorontalo. Mendapat apresiasi dari berbagai kalangan.
Termasuk, apresiasi itu datang dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Ibnu Khaldun Cabang Gorontalo. Kamis, (09/01/2020).
HMI Komisariat IAIN itu, memiliki penilaian dan pengkajian terhadap prekrutan Panwascam, yang dilakukan Bawaslu Kabupaten Gorontalo.
Menurut Ketua Komisariat Ibnu Khaldun Idris Hambrita, hal ini dapat dilihat, dari transparansi dan juga keterbukaan. Selama tahapan proses pelaksaan perekturtan, dari pendaftaran hingga penetapan siapa saja yang dipilih.
“Selama ini kami mengikuti dan menilai proses seleksi Panwascam untuk Pilkada 2020. Dan pelaksanaan sangat terbuka. Semua bisa dilihat, dari berbagai latar belakang masyarakat, yang diperbolehkan mengajukan diri menjadi Anggota Panwascam,” ujarnya.
Bahkan kata Idris, mereka menilai pencegahan, yang dilakukan Bawaslu sudah tepat.
Alasanya, karena upaya Bawaslu Kabupaten Gorontalo, yang secara masif melakukan sosialiasi perekrutan di seluruh kecamatan di Kabupaten Gorontalo.
Bukan hanya melakukan sosialiasi di kecamatan. Bawaslu Kabupaten Gorontalo juga, melakukan sosialiasi di media sosial. Hal Ini dapat, dicermati melalui fans page, website dan berbagai media sosial Bawaslu.
“Kami Mahasiswa sebagai agen pengontrol. Mengapresiasi kinerja Bawaslu dalam proses rekrutmen Panwascam, yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” bebernya.
Sementara itu, idris meyampaikan polemik yang terjadi dengan hasil, kelulusan itu sudah biasa. Begitu juga yang mengkritik hasil penetapan Bawaslu.
Karena memang, keberadaan Bawaslu Kabupaten Gorontalo, dalam perkrutan Panwascam ini, bukan untuk memuaskan para calon Panwascam.
“Tentunya Bawaslu Kabupaten Gorontalo, sudah pasti telah menjalankan mekanisme perekrutan. Bahkan, yang telah di pilih, pasti sudah memenuhi syarat dan kriteria Bawaslu. Terpenting memiliki integritas yang tinggi,” ketusnya.