PROSESNEWS.ID – Angka stunting 13 Persen yang pernah dirilis pihak Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Boalemo, Tahun 2020 lalu, ternyata tidak sama dengan rilis Kementerian PMD.
Fakta mengungkapkan, ternyata angka stunting di Boalemo itu mencapai 36 Persen. Jadi, bukan 16 Persen seperti yang dirilis pihak Bappeda Boalemo.
Itu berdasarkan penyampaian Plt Bupati Boalemo, Anas Jusuf, ketika membuka Bimtek peningkatan kapasitas Kader Pembangunan Manusia (KPM) Boalemo, di Hotel Amaris Kota Gorontalo, pada Selasa, (25/05/2021).
Anas menyebutkan, dua Bulan lalu dirinya berkunjung ke Kementerian PMD, dan sempat berdiskusi secara langsung dengan Dirjen yang menangani masalah stunting.
“Dan ternyata angka stunting kita di tingkat Pusat mencapai 36 persen, bukan 13 persen yang disebutkan,”jelas Plt Kepala Daerah Boalemo dalam sambutannya.
Merespon hal itu, Plt Kepala Daerah meminta para KPM se-Boalemo, agar menguasai langkah-langkah yang harus dilakukan terhadap pencegahan angka stunting tersebut.
“KPM bukan hanya sekedar mendata, tetapi harus lebih memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pencegahan stunting ini,”imbuhnya.
Anas menambahkan, KPM adalah orang yang bekerja membantu tugas Pemerintah Desa dalam memfasilitasi Sumber Daya Manusia (SDM) di tingkat Desa itu sendiri.
“Kader Pembangunan manusia ditugaskan untuk menangani pendataan stunting yang ada di desa. Saya ingin tugas kader Pembangunan Manusia bukan sekedar mendata stunting, tetapi lebih dari itu,”pungkasnya.
Laporan : Humas Pemkab Boalemo Editor : Abdul Majid Rahman