PROSESNEWS.ID – Nasib 34 tenaga kontrak di Dinas Sosial Kabupaten Boalemo, kini tidak lagi memiliki status yang jelas. Hal ini pun menuai sorotan publik. Betapa tidak, rencana pemberhentian itu dinilai hanya sepihak saja.
Padahal program pemerintah daerah, yang katanya mengakomodir putra dan putri daerah itu, hanya menjadi usapan jempol belaka. Para tenaga kontrak pun kebingungan mengadu nasib, pasca dibehentikan nanti.
Ironisnya, rencana pemutusan kontrak itu menurut Kasubag Kepegawaian Mus Yasin, itu merupakan perintah Kepala Dinas Sosial. Dia pun mengaku tidak mengetahui persis alasan rencana tersebut, hanya sebatas menjalankan perintah saja.
“Saya hanya diperintahkan Kadis untuk mengumpulkan tenaga kotrak. Dengan tujuan menyampaikan seluruh tenaga kontrak Senin pekan depan akan dirumahkan,” kata Mus Yasin.
Lebih lanjut kata dia, namun dalam pertemuan itu belum mendapatkan keputusan secara pasti. Sebab, Ia sendiri tidak bisa mengambil keputusan terkait persoalan itu.
Sementara Plt Kepala Dinas Sosial dan PMD Firtha Taha, menuturkan jika pemutusan kontrak terhadap 34 orang itu sudah merupakan hasil evaluasi kinerja. Rapat itu juga digelar bersama semua Bidang dilingkungan Dinas Sosial serta sudah dikoordinasikan dengan Bupati Boalemo dan Sekda Pemda Boalemo.
“Para kepala-kepala bidang juga mengeluhan persoalan kinerja tenaga kontrak yang menurun, sehingga disepakati 34 tenaga kontrak ini akan dirumahkan,” bebernya.
Berbeda dengan pengakuan salah seorang tenaga kontrak. Dimana mereka merasa kebingungan dengan rencana Dinas Sosial Kabupaten Boalemo untuk memutuskan kontrak.
“Saya dengan teman-teman ini bingung, tidak tau kenapa alasannya torang somo dirumahkan. Kalau cuman alasan kinerja menurun, kan ada evaluasi kinerja. Dan kalaupun karena kinerja, tidak mungkin mo dirumahkan semua tenaga kontrak,” urainya. (Ryn/Proses)