PROSESNEWS.ID – Persoalan Viralnya suara sumbang “Ganti Gubernur” di upacara memperingati hari Patriotik 23 Januari, yang dilaksanakan di Gelanggang 23 Januari, dinilai hanya suruhan. Senin, (23/1/2020).
Sebab, sebelumnya kegiatan itu sudah direncanakan jauh-jauh hari, dan diatur secara sistimatis. Bahkan, mengundang kepala-kepala daerah.
Namun sayang, kegiatan itu di “sponsori” juga dengan suara suambang, disaat kegiatan perlangsung. Sehingga, mencoreng nilai serimonial kegiatan yang dilaksanakan.
Hal itu disampaikan mantan Ketua Badko HMI Sulawesi Utara-Gorontalo (Sulutgo) Usman Anapia. Menurutnya, hal yang tidak mungkin, dalam kegiatan sebesar itu ada yang berani menyuarakan “Ganti Gubernur”.
“Tidak mungkin jika masyarakat biasa, berani meneriakan ‘Ganti Gubernur’ di acara sebesar itu. Kalaupun ada, bisa saja orang suruhan dan sengaja ditugaskan meneriakan itu,” bebernya.
Lebih lanjut kata Usman, sangat tidak elitis jika masih menggunakan cara berpolitik seperti itu. Apalagi, terkesan menyuruh masyarakat, untuk meneriakan hal seperti itu.
“Suara sumbang Ganti Gubernur, tidak berarti. Sebab, Pilgub juga masih lama. Bahkan Gubernur Rusli juga biar tidak tidak diminta diganti, tetap akan berakhir juga. Karena periode berikut, sudah tidak mencalonkan diri lagi,” bebernya.
Dengan begitu kata Usman, tidak secara langsung orang yang menyuruh, memperlihatkan kebodohannya di hadapan publik.