PROSESNEWS.ID – Setelah melakukan proses karantina, jamaah tablig alumni Ijtima se Asia di Gowa, Sulawesi Selatan, yang dilaksanakan di mess haji, Kota Gorontalo, menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Kabarnya, dari 178 total jamaah yang dikarantina, 161 orang dinyatakan negatif dari virus Covid-19, dan telah diperbolehkan untuk pulang.
Dalam keterangannya, Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 dr. Triyanto Bialangi mengungkapkan, dari 17 orang tersisa, delapan orang negatif berdasarkan hasil swab, satu orang menunggu hasil swab, dan tiga orang dikonfirmasi positif, berdasarkan hasil swab. Ketiga orang tersebut tengah dirawat di Rumah Sakit Aloe Saboe, Kota Gorontalo.
“Untuk sisa sembilan hasil swabnya negatif ditambah dengan lima orang hasil rappid test keduanya positif jadi total ada 14 orang yang masih dikarantina di mess haji sampai saat ini,” jelasnya, Sabtu (18/4/2020).
Lebih lanjut kata Triyanto, sembilan orang hasil swab negatif akan dilakukan pemeriksaan swab yang kedua, pada tanggal 23 April 2020. Pemeriksaan akan dilakukan berbarengan dengan pemeriksaan swab pertama kepada lima orang ODP yang positif hasil pemeriksaan rappid testnya.
“Hal ini dilakukan untuk memastikan status kesehatan mereka apakah sudah terinfeksi atau tidak dengan virus corona. Jika hasilnya positif maka akan kami lanjutkan ke RSAS, tetapi jika tidak maka kami akan mengeluarkan surat keterangan bahwa yang bersangkutan sehat,” imbuh Triyanto.
Sementara itu, di tempat yang sama, dokter spesialis paru RSAS, dr. Sukri Antuke, Sp.P menjelaskan, kondisi medis empat pasien positif corona yang tengah dalam perawatan berangsur membaik. Pasien 01 sudah tidak dibantu dengan infus tinggal menunggu hasil swab kedua sebelum dinyatakan sembuh.
“Sedangkan, pasien 02,03,04 kondisinya baik. Tiga tiganya sehat-sehat, bahkan ada yang tidak dipasangi infus lagi. Tidak ada keluhan,” ucap Sukri.
Imbuhnya, pasien 02,03,04 masih harus menunggu dua kali uji swab sebelum benar-benar dinyatakan sembuh. Hingga saat ini keempat pasien positif corona masih dirawat dan dipantau kesehatannya.
“Sebenarnya untuk corona ini kita tidak perlu takut, pasien sembuh sendiri. Hanya saja untuk pasien yang punya comorbid (penyakit bawaan) seperti diabetes, hipertensi dan lain lain dia punya risiko besar. Kalau masih muda, daya tubuhnya bagus dia sembuh sendiri,” tutupnya. (Ads)