PROSESNEWS.ID – Seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemerintah Provinsi Gorontalo meramaikan semarak Festival Bele Uto yang digelar Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Selasa (25/8/2020).
Bele uto, busana tradisional merupakan kearifan lokal masyarakat Gorontalo berupa kain sarung yang digunakan untuk menutupi wajah dan badan. Busana ini dilombakan agar generasi saat ini lebih mengenal dan mencintai tradisi daerah Gorontalo.
Kepala Dinas Dikbudpora, Yosef Koton saat menutup festival mengimbau agar bele uto bisa dibudayakan kembali oleh masyarakat, apalagi sangat relevan dengan kondisi saat ini yang terjadi wabah Covid-19, busana ini bisa menjadi pelindung diri.
“Jika ini sudah membudaya di kalangan masyarakat, ini sangat luar biasa sehingga budaya para leluhur kita akan terus terjaga dan ke depan akan kita buatkan lomba-lomba seperti ini jadi penampilan saya himbau lebih ditingkatkan lagi,” kata Yosef Koton.
Sejumlah peserta mengaku sangat senang mengikuti festival ini. Bele uto yang identk dikenakan kaum wanita dewasa kini hadir dengan sajian yang menawan, kaum muda pun tidak risih untuk mengenakan pada acara-acara adat septi pada masa keemasaanya dulu.
“Kami bangga menegnakan bele uto, kalau didesain bagus, bahan enak dikenakan dan warna yang sesuai, bele uto sangat indah dkenakan dan kami bangga memakainya,” kata Wisnawaty Saleh, salah seorang peserta lomba.
Dalam festival yang menggugah emosi masyarakat ini terpilih 6 OPD sebagai penyaji terbaik, mereka mendapat piagam dan hadiah. Festival bele uto tahun ini dimenangkan oleh utusan Dinas PMD- Capil, Dinas PUPR, Badan Kesbangpol, Bapedda, Dinas Pariwisata dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD). (Ads)