PROSESNEWS.ID – Empat Duta Besar dari Jordania, Oman, Bahrain, dan Maroko mendorong para pelajar di Provinsi Gorontalo untuk melanjutkan pendidikan ke negara-negara Timur Tengah. Ajakan tersebut disampaikan saat kunjungan mereka ke Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Gorontalo, Sabtu (23/11/2024), didampingi oleh Penjabat Gubernur Gorontalo, Rudy Salahuddin.
Kesempatan Studi ke Timur Tengah
Duta Besar Maroko, H.E. Ouadiậ Benabdellah mengungkapkan, negara-negara Arab membuka peluang besar bagi para siswa Gorontalo untuk melanjutkan pendidikan. Menurutnya, siswa hanya perlu menguasai bahasa Arab dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk dapat melanjutkan studi di berbagai jurusan seperti hukum, kedokteran, ekonomi, dan biologi.
“Kerjasama pendidikan ini kami mengundang para siswa untuk melanjutkan pendidikan di negara-negara Arab. Yang penting bahasa Arab dikuasai, persyaratan-persyaratan dipenuhi, dan bisa menempuh pendidikan di berbagai jurusan, mulai dari hukum, kedokteran, ekonomi, biologi, dan seterusnya,” ujar Ouadiậ.
Peluang Setara untuk Pelajar Indonesia
Dubes Jordania, H.E. Sudqi Al Omoush menegaskan, perguruan tinggi di negara-negara Arab, khususnya Jordania, selalu terbuka bagi pelajar internasional, termasuk dari Indonesia. Ia menekankan bahwa pelajar Indonesia diperlakukan sama seperti pelajar lokal, tanpa ada diskriminasi.
“Pelajar Indonesia diperlakukan sama dengan pelajar Jordania, artinya ia sama sekali tidak dianggap sebagai orang asing, terlepas dari apakah ia sedang dibiayai atau tidak,” jelasnya.
Dukungan Beasiswa dan Fasilitas Pendidikan
Perguruan tinggi di negara-negara Arab juga menawarkan berbagai program seperti pertukaran pelajar, beasiswa pendidikan tinggi, dan fasilitas pendukung lainnya. Syarif, salah satu pengajar di MAN Insan Cendekia Gorontalo, menyebutkan bahwa alumni Indonesia seperti Ustaz Abdul Somad, lulusan Maroko, telah membuktikan manfaat dari kerjasama pendidikan ini.
“Jadi mereka terbuka untuk bekerja sama, perguruan tinggi mereka menanti para pelajar Gorontalo untuk belajar di sana. Dan mereka itu setiap tahun selalu menerima pelajar dari Indonesia. Ada banyak fasilitas juga, ada beasiswa full yang disediakan oleh mereka, ada asrama seperti yang diterima oleh alumni pelajar Indonesia kemarin, yaitu Ustad Abdul Somad, lulusan dari Maroko,” jelas Syarif saat menerjemahkan penjelasan para dubes tersebut.
Kunjungan ini menjadi momentum penting bagi para siswa Gorontalo untuk mempertimbangkan peluang pendidikan di negara-negara Timur Tengah, sekaligus mempererat hubungan bilateral di bidang pendidikan.