PROSESNEWS.ID– Kasus mengejutkan kembali mencuat dari SMKN 1 Gorontalo, di mana seorang siswa dilaporkan dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi tidak sadarkan diri dengan mulut berbusa pada Rabu (11/9/24). Dugaan awal menunjukkan bahwa kejadian ini adalah akibat dari tindakan kekerasan dan bullying di lingkungan sekolah.
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Wilayah Gorontalo segera menanggapi insiden tersebut dengan penuh keprihatinan. Rifaldi Halang, Ketua KAMMI Wilayah Gorontalo, mengungkapkan kekesalan dan keprihatinannya.
“Sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk belajar. Kekerasan dan bullying adalah pelanggaran hak asasi manusia yang sangat serius dan tidak bisa dibiarkan. Kami menuntut agar pihak sekolah dan dinas pendidikan segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi di SMKN 1 Gorontalo, serta memastikan adanya tindakan tegas terhadap pelaku kekerasan,” pintah Rifaldi.
Rifaldi menambahkan, masyarakat, termasuk orang tua dan siswa, harus bersatu dalam melindungi anak-anak dari tindakan yang merusak baik fisik maupun mental.
“Pihak sekolah dan Dinas Pendidikan harus mengusut tuntas kasus ini, memberikan sanksi yang sesuai kepada pelaku, dan menciptakan lingkungan belajar yang aman bagi semua siswa,” tegasnya.
KAMMI Wilayah Gorontalo juga mendesak Dinas Pendidikan untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan dan pengawasan di sekolah-sekolah, terutama di SMKN 1 Gorontalo.
“Kami meminta Dinas Pendidikan untuk melakukan evaluasi mendalam mengenai mekanisme pencegahan dan penanganan kekerasan di sekolah. Penting bagi Dinas Pendidikan untuk memastikan bahwa prosedur yang ada efektif dan mampu melindungi siswa dari tindakan kekerasan dan bullying,” desak Rifal.
Sebagai bentuk solidaritas dan tuntutan keadilan, KAMMI menyerukan kepada masyarakat, terutama orang tua dan siswa, untuk bersama-sama bersuara. Mereka mengajak semua pihak untuk memastikan bahwa kekerasan dan bullying tidak memiliki tempat di sekolah.
“Jangan biarkan kejadian ini terulang! Stop kekerasan di sekolah, stop bullying!,” tandasnya Rifal.