
PROSESNEWS.ID – Bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Aceh dan sebagian Sumatera menjadi duka mendalam bagi civitas akademika Universitas Negeri Gorontalo.
Sebagai wujud empati dan komitmen sosial, UNG mengirimkan tim relawan medis untuk membantu pelayanan kesehatan dan pemulihan pascabencana, khususnya bagi masyarakat di Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh.
Tim relawan medis UNG yang diberangkatkan berjumlah 11 orang, terdiri atas tenaga kesehatan gabungan dosen dan mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu, antara lain Kedokteran, Keperawatan, dan Kesehatan Masyarakat.
Tim tersebut dijadwalkan melaksanakan layanan kesehatan dan penyuluhan kepada masyarakat terdampak selama 10 hari di lokasi bencana.
Pengiriman relawan ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat yang diinisiasi oleh Kemendiktisaintek.
Dalam program tersebut, UNG menjadi salah satu perguruan tinggi yang ditunjuk untuk terlibat langsung dalam kegiatan pengabdian di wilayah terdampak bencana.
Rektor UNG, Eduart Wolok, menegaskan bahwa pengiriman tim relawan medis merupakan bentuk partisipasi aktif UNG dalam merespons bencana yang terjadi di Aceh dan Sumatera.
Menurutnya, kehadiran tim di lapangan diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat yang terdampak.
“Keberadaan tim medis UNG di lokasi akan berkontribusi langsung terhadap pemulihan pasca bencana. Layanan yang diberikan berupa layanan kesehatan dan penyuluhan langsung kepada masyarakat yang rentan terhadap penyakit pasca banjir,” ujarnya.
Selain mengirimkan tenaga medis, UNG juga menyalurkan bantuan donasi yang dihimpun dari dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa. Bantuan tersebut dititipkan melalui tim relawan medis agar dapat disalurkan secara langsung dan tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Ini bukan satu-satunya program bantuan yang akan diberikan UNG. Tidak menutup kemungkinan akan ada program lainnya, dengan melihat perkembangan dan kebutuhan masyarakat terdampak bencana,” tegas Eduart.
Ketua tim relawan medis UNG, Zuhriana K. Yusuf, menjelaskan bahwa fokus utama kegiatan tim di lokasi bencana adalah pelayanan kesehatan langsung dan penyuluhan kepada masyarakat.
Layanan yang diberikan mencakup pelayanan kesehatan dasar, terutama bagi ibu dan anak, serta pemeriksaan kesehatan awal.
“Kegiata penyuluhan kesehatan juga menjadi fokus kami, diantaranya terkait penyuluhan kesehatan pasca bencana, perilaku hidup bersih dan sehat, serta perawatan luka dan penyakit,” jelas Zuhriana.
Melalui keterlibatan aktif dalam misi kemanusiaan ini, UNG menegaskan perannya sebagai institusi pendidikan tinggi yang tidak hanya berfokus pada akademik, tetapi juga hadir memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dalam situasi darurat dan kemanusiaan.















