PROSESNEWS.ID – Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, Budiyanto Sidiki, meminta seluruh jajaran pemerintahan di lingkungan Provinsi Gorontalo untuk terus mendorong upaya penurunan stunting di Provinsi Gorontalo.
“Ini ikhtiar kita mulai dari tingkat dusun/rt, desa, kelurahan, hingga ke tingkat kecamatan dalam menekan angka stunting berbasis gerakan masyarakat sehat (germas),” kata Budi saat memberi arahan pada kegiatan Implementasi Kebijakan Germas Provinsi Gorontalo tahun 2023, di ballroom hotel Grand Q Kota Gorontalo, Jumat (11/8/2023).
Budi menyampaikan, germas merupakan salah satu lifestyle atau gaya hidup yang harus dikampanyekan oleh seluruh elemen.
“Karena saya melihat angka statistik yang ada, Provinsi Gorontalo ini banyak sekali indikator kesehatan yang mengkhawatirkan,” sambungnya.
Dalam kesempatan itu, Budy juga menyinggung data survey yang menunjukkan bahwa Provinsi Gorontalo cukup tinggi terhadap beberapa jenis penyakit tertentu yang dikategorikan sebagai penyakit tidak menular.
“Yang tidak menular (penyakit) ini kita cukup tinggi. Tidak perlu jauh-jauh kita melihat di sekitaran masyarakat, lihat saja pada Aparatur Sipil Negara (ASN) dan tenaga pemerintahan di sekitaran kita,” tegasnya.
Budi juga turut prihatin atas sejumlah masyarakat dan ASN Provinsi Gorontalo yang terserang penyakit tidak menular yang diakibatkan oleh gaya hidup yang tidak sehat.
“Ada yang terserang diabetes, ada dari keluarga yang gagal ginjal, ada yang tiba-tiba diserang penyakit jantung, ada juga sahabat kita yang kelihatannya sehat tapi mengidap penyakit tidak menular,” jelasnya.
Dari hal diatas, kata Budi, tidak bisa lepas dari pengaruh lingkungan sekitar. Ia mencontohkan ketika ASN sedang bekerja hingga mengikuti sejumlah kegiatan.
“Contohnya sekarang, kita yang mengikuti kegiatan hari ini banyak duduknya. Itu berarti cadangan energi yang kita miliki besar tapi kita keluarkan kecil. Maka energi yang tidak kita keluarkan jadi hal yang negatif,” ungkapnya.
Terakhir, ia berharap kepada seluruh pihak, untuk terus mengkampanyekan kesadaran akan pola hidup dan gaya hidup yang sehat.
“Sesuatu yang sifatnya merubah pola pikir dan pola kebiasaan, memang harus melalui upaya, edukasi, literasi, dan upaya yang berkali-kali di lakukan untuk mendorong perubahan pikiran,” tutupnya.
Reporter: Azil Umar