PROSENEWS.ID – Terbatasan combine harvester atau yang lebih dikenal dengan odong-odong membuat Dinas Pertanian menyarankan petani meminjam power thereser atau alat perontok padi di Brigade Alsintan.
Kadis Pertanian Muljady Mario menjelaskan, alat perontok padi bisa menjadi alternatif di tengah padatnya antrian penggunaan combine harvester di musim panen. Meski tidak bekerja secara semi otomatis, perontok padi mampu memanen dengan hasil yang baik.
“Kelemahan perontok padi kan hanya memisahkan bulir dari tangkainya. Tetap padi harus dipanen manual. Paling tidak ini bisa menjadi alternatif di saat musim panen seperti sekarang,” kata Muljady, Jumat (28/5/2021).
Brigade Alsitan selaku pengelola alat mesin pertanian memiliki 112 unit alat perontok padi. Jumlah itu jauh lebih banyak dari combine harvester yang hanya 42 unit. Jumlah itu harus melayani peminjaman dari lima kabupaten dan satu kota.
“Sekali lagi kami tegaskan, untuk peminjaman ada SOP-nya, dipinjamkan gratis kepada kelompok tani yang membutuhkan. Ditanggung petani hanya ongkos operator dan BBM, selebihnya tidak ada pungutan. Jika ada oknum yang meminta uang, ada buktinya silahkan dilaporkan,” tegasnya.
Sejumlah petani di Kecamatan Tolinggula, Kabupaten Gorontalo Utara memilih menggunakan perontok padi untuk memanen sawahnya. Alat itu dinilai cukup membantu agar panen bisa dilakukan tepat waktu.