PROSESNEWS.ID, BUTON TENGAH – Cuaca buruk yang melanda sebagian daerah di Buton Tengah (Buteng) Sulawesi Tenggara (Sultra) memaksa sejumlah nelayan menaikan harga jual ikan di sejumlah pasar tradisional.
Hal ini seperti yang terpantau di pasar tradisional Kecamatan Mawasangka pagi tadi, Selasa (22/02/2022).
Sejumlah komoditas ikan yang awalnya di bandrol dengan harga 20 ribu per 12 ekor, kini menjadi 50 ribu untuk 12 ekor.
Hal ini seperti diungkapkan oleh Ica (56) warga Kelurahan Watolo yang berprofesi sebagai penjual ikan.
“Iya semua harga ikan naik kasian selama cuaca buruk ini. Misal kita beli sama nelayan ikan satu gabus yang dulunya hanya 700 sampai 800 per box kini menjadi 1 juta lebih. Untuk jenis ikan Kawasi dulunya kita jual 12 ekor 20 kini kita jual 50 ribu,” kata Ica pada awak media ini.
Meski seperti itu, kata Ica, Ia tetap memberanikan diri untuk mengambil ikan dengan risiko yang ada.
“Mau tidak mau kita ambil. Nanti tinggal kita bagi kira-kira berapa bisa jual supaya juga ada untungnya,” katanya.
“Kalau tidak laku ya kita es, supaya kita jual lagi untuk pasar sore,” tambahnya.
Untuk tetap menjaga kesegaran ikan yang dijual, dirinya mengaku tidak pernah menggunakan jenis pengawet seperti formalin. Itu dilakukan untuk menjaga kepercayaan terhadap sejumlah pelanggannya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ardin (40) salah satu penjual ikan dipasar tradisional Mawasangka.
Ia mengatakan kalau saat ini harga ikan di tingkat nelayan melambung naik. Kenaikan tersebut tergantung kesulitan nelayan untuk mendapatkan jenis ikan tertentu akibat gelombang.
“Pokoknya semua ikan naik. Yang dulunya 20 ribu untuk 10 ekor yang dijual kini menjadi 50 ribu atau bahkan 100 ribu. Akibatnya omset kita turun karena sebagian pembeli mencari alternatif lain pengganti ikan,” terang Ardin.
Reporter : Win