PROSESNEWS.ID – Keberadaan Anas Jusuf yang telah mendampingi Darwis Moridu, selama menjabat Bupati Boalemo, patut di syukuri. Jika tidak, Darwis Moridu yang tidak memiliki pengalaman dalam pemerintahan, membuat Darwis kewalahan dalam mengelola tata birokrasi pemerintahan.
Darwis Moridu yang mengatakan Anas Jusuf tidak tau diri dan lupa daratan, kembali di tanggapi Juru Bicara Khusus (Jubirsus) Plt Bupati Boalemo Helmi Rasid. Menurutnya, pernyataan Darwis Moridu tersebut sudah berlebihan dan dinilai tidak dewasa dalam bertutur kata.
Dengan begitu kata Helmi, Darwis Moridu melalui pernyataanya memperlihatkan kepada masyarakat, sifat tempramen Darwis, menyikapai setiap persoalan. Sebab, setiap menyampaikan penyataan tidak di analisa dan terkesan asal ngomong.
“Menjadi pemimpin harusnya dewasa. Dewasa dalam berfikir, dewasa secara emosional dan dewasa secara spritual. Jika ketiganya tidak dimiliki, lantas mau jadi apa daerah di pimpin orang seperti ini,” ujar Helmi.
Sehingga kata Helmi, keberadaan Anas Jusuf mendampingi Darwis Moridu selama Ia menjabat Bupati Boalemo, menjadi penyeimbang untuk Darwis. Buktinya, sewaktu Anas Jusuf tidak dianggap selama Wakil Bupati Boalemo. Kebijakan Darwis Moridu, menuai berbagai persoalan hukum.
Dari masalah, tata birokrasi yang amburadul, pengadaan proyek Lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) dan proyek Jalan Usaha Tani (JUT), semuanya bermasalah. Bahkan, dua kasus mega proyek itu, sementara di tangani penegak hukum.
“Nah, sekarang Anas Jusuf yang diamanatkan menjabat Plt Bupati Boalemo, semua masalah yang ditinggalkan Darwis Moridu, perlahan di benahi. Karena Anas, tidak mau di akhir pemerintahan Damai, dibawah kepemimpinan Darwis Moridu, hancur berantakan. Maka, siapa yang tidak tau diri dan lupa daratan?,” tegas mantan Aktivis HMI itu.
Helmi pun, meminta kepada Darwis Moridu untuk berbesar hati, menerima kenyataan jika bukan dirinya lagi yang menjabat Bupati Boalemo. Jika, belum move on, sudah pasti itu akan merusak cara berfikirnya Darwis Moridu, sebagai tokoh masyarakat yang sering berpindah partai.
Reporter : Abd Kadir Djauhari