Prosesnews.id, Kota Gorontalo – Unjuk rasa BEM Se- Provinsi Gorontalo yang sebelumnya berlangsung damai, akhirnya berakhir dengan ricuh. Polisi dan mahasiswa terlibat aksi saling dorong di Jl. Nani Wartabone, tepatnya di Bundaran HI Kelurahan Limba Kota Selatan Kota Gorontalo, Rabu sore.
Saat kejadian sejumlah mahasiswa mengaku diperlukan tidak sewajarnya, pasalnya mereka dikerak hingga dipukul polisi.
“Polisi anarkis, teman kami ditarik, dikerak hingga dipukul,”ujar Munir dan Zen Simatau.
Informasi yang dirangkum Prosesnew.id, Awalnya sekitar pukul 16.05 wita massa aksi yang didominasi Bem Universitas Gorontalo dan UMG (Universitas Muhammadiyah Gorontalo) berorasi menyuarakan aspirasi menolak RUU KPK dan RKUHP di Bundaran HI dengan kondusif.
Unjuk rasa ini juga diwarnai aksi membakar ban bekas. Sehingga aksi tersebut membuat aparat polisi yang berjaga meningkatkan kewaspadaannya.
Namun saat pukul 16.30 WITA 1 SST (Satuan setingkat peleton) Unit Sabhara Polres Gorontalo kota masuk kedalam barisan mahasiswa untuk memadamkan api. Akan tetapi proses pemadaman api oleh polisi disambut sorak oleh mahasiswa, hingga akhirnya aksi saling dorong tak terelakkan.
Dari kejadian itu polisi mengamankan tiga orang mahasiswa, sehingga aksi polisi memantik reaksi mahasiswa hingga situasi menegangkan sempat membuat arus lalu lintas di lokasi Jl. Nani Wartabone menjadi macet.
Tak berlangsung lama sekitar pukul 16.37 WITA ratusan massa aksi memilih mundur ke arah SPBU, dan situasi kembali menjadi kondusif.
Kapolres Gorontalo kota AKBP. Robin Lumban Raja yang berada di lokasi terlihat memandu langsung upaya negosiasi dengan mahasiswa, hingga akhrinya upaya negosiasi membuahkan hasil.
“Karena sudah ada yang melakukan aksi bakar ban dan kemudian dipadamkan oleh anggota maka itu terjadi, kemudian ada anggota kami kemungkinan bertindak tegas maka saat itu juga kepada mahasiswa kami sampaikan permohonan maaf,” ungkap Robin
Ia menambahkan tindakan tersebut semata untuk menjaga keamanan agar tetap kondusif, pihaknya berharap mahasiswa menyampaikan aspirasi yang telah diterima di DPR tadi agar selalu menjaga kondisi keamanan terjaga di bumi serambi madinah.
Saat ini tiga orang mahasiswa yang sempat diamankan sudah dikembalikan oleh polisi, upaya negosiasi dengan masing-masing koordinator mahasiswa oleh polisi berlangsung kondusif hingga akhirnya massa aksi membubarkan diri dari Jalan Nani Wartabone.(RAN)