PROSESNEWS.ID – Membangun Sumber Daya Manusia (SDM) Gorontalo, sangat penting bagi Rachmat Gobel. Sebab, mengelola Sumber Daya Alam (SDA), membutuhkan SDM yang mempuni. Dengan begitu, Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang, Rachmat Gobel, mengatakan, pemerintah dan pengusaha dari Ehime, Jepang, sepakat untuk merekrut pemuda Gorontalo untuk bekerja dan berlatih di Jepang.
“Jika tahap pertama berhasil maka akan dilanjutkan pada tahun berikutnya dengan jumlah yang lebih banyak lagi,” katanya, Rabu, 18 Januari 2023.
Hal itu ia sampaikan kepada wartawan usai jamuan makan siang bersama Gubernur Prefektur Ehime, Jepang, Tokihiro Nakamura. Hadir juga Ketua DPRD Ehime Hiroshi Watanabe dan Ketua Kadin Ehime Yuji Takahashi. Ada 37 pejabat, pengusaha, dan akademisi Ehime berkunjung ke Gorontalo.
Dari pemerintahan ada 6 orang, dari DPRD ada 2 orang, dari perusahaan ada 13 orang, dosen 2 orang, media 2 orang, dan lainnya ada 6 orang. Di antara pengusaha tersebut terdapat bankir dan pengusaha properti serta konstruksi.
Mereka ke Gorontalo untuk membangun kolaborasi city to city antara Ehime dan Gorontalo. Selain itu mereka juga menjajaki investasi di Gorontalo. Karena itu, selain bertemu Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer, mereka juga mengunjungi Pelabuhan Internasional Anggrek di Gorontalo Utara.
Kolaborasi city to city itu mencakup empat hal. Pertama, manajemen lingkungan hidup. Kedua, pembangunan ekonomi dan industri. Ketiga, pertanian dan kehutanan. Keempat, pendidikan dan pelatihan. Hal itu tertuang dalam Letter of Intent yang ditandatangani kedua pihak.
Sehari sebelumnya, delegasi dari Ehime diterima Rachmat Gobel di Gedung DPR RI, Jakarta. Pada Kamis, esoknya, mereka akan mengunjungi sejumlah tempat. Salah satunya melihat hiu paus di Pantai Botu Barani.
Selain itu mereka akan ikut melakukan panen padi dengan pupuk organik di Bone Bolango. Panen padi di lahan seluas 2 ha itu merupakan uji coba yang sedang dilakukan Gobel dengan pupuk organik unggul yang akan menghasilkan gabah dua kali lipat dari biasanya. Jika uji coba ini berhasil maka akan menjadi gerakan massif.
Adapun tentang kesepakatan untuk mengirim pemuda Gorontalo tersebut tercapai, kata Gobel, saat mereka bertemu di DPR. Di Ehime, katanya, terdapat banyak ekspatriat dari berbagai bangsa di Asia yang bekerja di prefektur tersebut dengan jumlah yang cukup besar namun tak ada yang dari Indonesia. Karena itu, ia mengusulkan agar pemuda Gorontalo diberi kesempatan untuk mengembangkan diri.
“Kita harus punya konsep agar saat bekerja dan berlatih di Ehime ada peningkatan skill dan pengetahuan, serta uangnya ditabung, sehingga saat kembali ke Gorontalo bisa menerapkan ilmunya,” katanya.
Di Ehime mereka bekerja dan berlatih di banyak sektor, salah satunya di bidang pertanian. Di Ehime pertanian jeruk dengan rasa yang sangat enak menjadi keunggulan dari prefektur tersebut.
Kedatangan delegasi dari Ehime ini, kata Gobel, juga menawarkan kerja sama di banyak bidang seperti di bidang pengelolaan lingkungan hidup dan kelestarian alam, bidang industri, bidang pertanian, dan sebagainya.
“Pelabuhan Anggrek dan Kawasan Ekonomi Khusus Pangan di Gorontalo adalah lokomotif pembangunan Gorontalo. Ada visi 2051 yang mencapai rentang waktu 30 tahun. Pertanian dan pangan akan menjadi andalannya dan itu butuh sumberdaya manusia hingga 100 ribu orang. Hal itu akan menjadikan Gorontalo Utara sebagai kota baru dengan tumbuhnya beragam infrastruktur pendukungnya,” katanya.
Namun demikian, Gobel mengingatkan bahwa yang pertama yang harus dipelajari dari Jepang adalah tentang budayanya itu sendiri. “Terutama disiplin, kerja keras, komitmen, dan kebersihan serta kesehatannya. Culture. Itu yang pertama,” katanya. (*)