PROSESNEWS.ID – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menginstruksikan, identifikasi permasalahan pengairan di Irigasi Randangan, Kabupaten Pohuwato, harus diselesaikan paling cepat satu minggu.
Hal itu disampaikan Gubernur Rusli, saat memimpin rapat evaluasi pemanfaatan irigasi Randangan dan lahan sawah baru, bersama Balai Sungai Sulawesi II, Bupati Pohuwato, Kepala Dinas Pertanian dan Dinas PUPR provinsi dan Kabupaten Pohuwato, anggota DPRD Provinsi Gorontalo komisi II, serta stakeholder terkait lainnya, di Aula Kantor Camat Randangan, Selasa (29/6/2021).
“Beberapa waktu lalu rapat di rudis gubernur, saya minta diidentifikasi menyeluruh. Hari ini kita rapat evaluasi lagi. Saya dengarkan semua masukan-masukan yang ada, baik dari BWS, BPN, dari pak Bupati Pohuwato, camat Randangan, kepala desa, dari anggota DPRD. Saya simpulkan menunjuk pak bupati sebagai ketua tim penyelesaian masalah irigasi ini. Berapa waktu cukup pak bupati? Dua minggu? Lama ya. Seminggu kalau begitu,” kata Rusli.
Penyelesaian identifikasi masalah irigasi Randangan ini menurut Rusli harus segera diselesaikan. Tim yang dibentuk diharapkan bisa mengidentifikasi semua masalah, mulai dari masalah air yang tidak sampai, masalah lahan, maupun perkara pembebasan lahan dan masalah jaringan yang ada sekarang. Ia berharap irigasi ini segera selesai sebelum masa kepemimpinannya bersama wagub Idris Rahim berakhir.
“Tim terbentuk, langsung action. Pak bupati tidak turun sendiri, saya kirim teman-teman dari provinsi. Dengan turun lapangan kita bisa mendapatkan data. Ketika sudah clear semua, kita bikin ketetapannya dan akan langsung di usulkan ke pemerintah pusat. Karena masalah irigasi ini dua instansi, irigasinya di Kementrian PU, percetakan sawah di Kementrian Pertanian,” tegasnya.
Irigasi Randangan luas potensinya adalah 8900 hektar, di mana untuk Randangan kiri sebesar 4048 hektar dan Randangan kanan 4852 hektar. Sementara itu, belum semua area percetakan sawah baru, teraliri air dari irigasi Randangan. Dari sekitar 463 hektar lahan percetakan sawah, baru sekitar 100 hektar yang sudah teraliri.
Usai melaksanakan rapat evaluasi, gubernur yang didampingi Bupati Saiful Mbuinga, Kepala BWS, Kadis PU, Kadis Pertanian meninjau langsung irigasi yang terletak di desa Manawa dan desa Dulomo. Di dua desa ini, permasalahannya irigasi belum dapat mengalirkan air karena saat dialirkan, menimbulkan genangan di pekarangan warga. Sehingga ada warga yang meminta saluran air ditutup kembali, sehingga saluran teriselir dan belum termanfaatkan.