PROSESNEWS.ID – Angota Komisi II Deprov Gorontalo Warsito lakukan Rapat kerja (Raker) dengan pihak Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo.
Rapat tersebut guna membahas permasalahan Beras Petani Provinsi Gorontalo yang kurang laku dipasaran. Akibat dari maraknya Beras impor yang masuk dari Daerah lain.
Sehingganya dalam hal ini Warsito menyampaikan, peran Dinas Pertanian sangat dibutuhkan, dalam hal ini terus mengadakan Program-program Produktivitas untuk lahan pertanian sawah yang lebih bagus.
Warsito melanjutkan, kualitas beras yang bagus tidak lepas dari manejemen paskah panen. Termasuk revitalisasi Penggilingan -penggilingan yang ada, karena kebanyakan Gilingan padi yang kita miliki telah berproduksi di tahun delapan puluhan.
“Ini sebabnya, dalam memproduksi beras yang tidak lagi berkualitas dengan baik. sehingganya, kedepannya kami mendorong Dinas Pertanian untuk mengfasilitasi revitalisasi pembangunan Gilingan Padi yang baik,” ucap Warsito.
Dalam rapat itu pula, Kadis Pertanian Provinsi Gorontalo Dr. Mulyadi menuturkan, bahwa untuk bantuan bantuan terhadap petani Sawah sudah ada beberapa yang telah dilakukan. Akan tetapi, semua ini tidak berjalan maksimal bahkan ada yang belum mendapatkan bantuan.
“Hal ini dikarenakan adanya Pandami Covid 19, oleh sebabnya anggaran Dinas Pertanian banyak terpangkas untuk kebutuhan penanganan Covid 19.” tutur Mulyadi.
Mulyadi melanjutkan, untuk kualitas beras tentunya ada 2 hal yang harus diperhatikan, yaitu, presentase beras patah dan warna beras. Adapun permasalahanya iala pada Mesin Gilingan padi.
“Kita memiliki 600 lebih Gilingan Padi, akan tetapi hanya berkisar 20% yang memiliki kategori gilingan 2 pas. Gilingan 2 pas artinya yang sudah memadai untuk menghasilkan beras yang berkualitas,” ucap Mulyadi.
Dan tentunya, kami sangat mengharapkan adanya Investor-investor yang bisa mendorong perbaikan-perbaikan sistem penggilingan kita.
Reporter : Abd Kadir djauhari