
PROSESNEWS.ID – Tanggapan tegas disampaikan Ikatan Motor Indonesia (IMI) Provinsi Gorontalo menyusul polemik terkait hibah senilai Rp100 juta yang disorot oleh Jhojo Rumampuk. Melalui Ketua Harian IMI Gorontalo, Lennon Koniyo, klarifikasi pun disampaikan kepada publik, terutama terkait legitimasi hubungan antara IMI dan sektor pariwisata, Selasa (5/8/2025).
Menurut Lennon, pemisahan antara kegiatan otomotif dengan pariwisata adalah pandangan yang keliru dan tidak berdasar. Ia menjelaskan bahwa sejak tahun 2022, IMI secara nasional telah memiliki nota kesepahaman (MoU) resmi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
“Di tahun 2022, IMI dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menandatangani MoU tentang pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif melalui kegiatan otomotif di Indonesia. Jadi ini ada dasarnya, bukan asumsi imajinatif,” tegas Lennon, yang kerap dipercaya sebagai pimpinan lomba pada berbagai kejuaraan resmi IMI.
Lennon juga menegaskan bahwa hibah yang dimaksud tidak muncul secara mendadak. Proposal kegiatan telah diajukan sejak tahun sebelumnya dan saat ini masih dalam proses pembahasan bersama instansi terkait.
“Semua ketentuan administrasi kami ikuti secara rigid dan tertib. Angka Rp100 juta itu bersifat pengusulan, bukan dana yang langsung diberikan. Kenapa melalui Dinas Pariwisata? Karena dana itu akan digunakan untuk mendukung kejuaraan nasional balap motor dan kontes otomotif tahunan bertajuk IMI Fest,” lanjutnya.
Kegiatan ini, tambah Lennon, bukan hanya melibatkan pelaku lokal, tetapi juga menghadirkan peserta, penonton, dan komunitas dari luar daerah. Maka wajar jika kegiatan tersebut masuk dalam ruang lingkup pariwisata dan ekonomi kreatif.
Terkait kontroversi yang muncul, Lennon menyatakan pihaknya tetap menghormati proses yang berjalan dan menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah.
“Jika pada akhirnya event otomotif yang justru mampu menarik minat wisatawan luar daerah dipandang tidak penting, ya kami serahkan ke pemerintah. Yang jelas ini bukan sesuatu yang dikarang-karang. MoU ada, prosesnya kita ikuti, dan tujuannya murni untuk kegiatan otomotif bukan yang lain,” pungkas Lennon.














