PROSESNEWS.ID – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Gorontalo masih tergolong tinggi. Tercatat sejak tahun 2016, ada 303 kasus. Bahkan, 10 diantaranya meninggal Dunia.
Namun Pada Tahun 2017, mengalami penurunan menjadi 151 kasus dan 3 meninggal. Kemudian di tahun 2018, meningkat lagi menjadi, 244 kasus dan 4 orang meninggal dunia.
Sementara pada tahun 2019, mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya. Peningkatan kasus DBD ini, meningkat 100 persen. Tercatat sekitar 394 kasus, dan 7 orang meninggal dunia.
Melihat kondisi ini, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dikes Kabupaten Gorontalo Arfan Bulodawa menjelaskan, sejak tahun 2016, hingga 2019. Hanya di tahun 2017, terlihat mengalami penurunan kasus DBD.
Hal itu terjadi, karena pada tahun 2017, kesadaran masyarakat terhadap peduli lingkungan cukup tinggi. Bahkan, setiap rumah memiliki satu Jumantik.
Sehingga, antisipasi yang akan dilakukan Dikes Kabupaten Gorontalo, dalam menurunkan penyakit BDB di tahun 2020 ini. Metode yang akan dilakukan, seperti tahun 2017. Namun, sosialisasi terhadap kesadaran lingkungan, akan terus dilakukan.
“Kita akan terapkan sesuai SOP, untuk mmberantas sarang nyamuk Aedes Aegypt. Kemudian ada inovasi, dari Puskesmas, membuat lingkungan, menjadi bersih dengan cara satu rumah satu Jumantik,” ujarnya.
Kunci untuk menekan kasus DBD ini kata Arfan, cukup dengan menumbuhkan kesadara masyarakat. Terhadap kebersihan libgkungan masin-masing. Apalagi, saat ini sudah musim penghujan, maka sangat perlu setiap saat untuk membersihan lingkungan. (Ryan)