PROSESNEWS.ID – Satreskrim Polresta Gorontalo Kota, telah menetapkan 12 orang sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan dengan senjata tajam (sajam) yang terjadi di eks Terminal Andalas pada Kamis (9/5/24) lalu sekitar pukul 01.00 WITA.
Dalam konferensi pers yang digelar pada Selasa (14/5/24), Kapolresta Gorontalo Kota Kombespol Ade Permana mengungkapkan, dari 12 orang yang ditetapkan sebagai tersangka, satu di antaranya adalah eksekutor yang melakukan penganiayaan dengan sajam. Sementara itu, 11 lainnya memiliki peran masing-masing dalam rangkaian kejadian tersebut.
Awalnya Sat Reskrim mengamankan 11 orang, yakni RA (33), KRK (25), MRT (29), AK (35), AW (25), NAH (24), AA (24), YA (37), MT (31), DRS (18), dan AA (44). Dalam waktu kurang dari 10 jam, pihak kepolisian berhasil mengamankan mereka. Dari hasil penyelidikan lanjutan, polisi juga mengamankan FG, sehingga total tersangka menjadi 12 orang.
“Dari hasil pemeriksaan, yang melakukan penganiayaan dengan sajam adalah SK (26), sementara 11 lainnya turut membantu dan memiliki peran masing-masing,” jelas Kombespol Ade.
Kapolresta juga menjelaskan, motif dari penganiayaan ini adalah balas dendam. Sebenarnya, yang dituju bukan korban RH, melainkan rekannya yang beberapa kali melakukan penyerangan terhadap anak buah AA.
Dalam penangkapan tersebut, polisi juga mengamankan 17 sejam jenis badik dengan berbagai ukuran yang terbuat dari besi stainless, 1 buah senapan angin laras panjang jenis PCP beserta 15 butir pelurunya, satu unit mobil Mitsubishi New Pajero Sport warna hitam dengan nomor polisi DM 1602 AX, satu unit Toyota Avanza warna silver metalik dengan nomor polisi DB 1619 AJ, dan satu unit sepeda motor Suzuki UD 110 EE warna biru dengan nomor polisi DM 4759 BI.
Saat ini, ke 12 tersangka ditahan di Rutan Polresta Gorontalo Kota dan Rutan Polsek serta dijerat dengan Pasal 354 ayat (1) KUHP sub Pasal 351 ayat (2) Jo Pasal 56 KUHPidana dengan ancaman hukuman 8 tahun penjara.
Reporter: Dewi Musa