PROSESNEWS.ID – Kasus mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) yang ditetapkan sebagai tersangka penggelapan uang ratusan juta, mendapat tanggapan dari Koordinator Pusat BEM se-Sulawesi, Aldi Ibura.
Menurutnya, bahwa kasus tersebut adalah murni kesalahan dalam manajemen kegiatan. Dirinya berkeyakinan bahwa mahasiswa tersebut tidak sedikit pun memiliki niat untuk melakukan tindakan seperti itu.
“Ini murni kesalahan manajemen, bukan penggelapan ratusan juta seperti apa yang diberitakan media sebelumnya,” kata Aldi.
Di mana pada pelaksanaan kegiatan seminar itu semata-mata berdasarkan pada menaikkan citra kampus UNG. Kegiatan yang bagi mereka cukup spektakuler karena bertajuk Creators Nation, menghadirkan langsung Sandiaga Uno sebagai pembicara.
“Kegiatan itu bertujuan untuk menciptakan dan meningkatkan semangat berwirausaha di Gorontalo terutama para mahasiswa,”ungkapnya.
Namun, kata Aldi, pada pelaksanaan kegiatan ini yang ditargetkan akan dihadiri oleh 2.500 peserta, ternyata peserta yang ikut kurang dari yang diprediksi oleh panitia.
Sementara, atribut yang sudah disediakan oleh panitia pelaksana kegiatan itu sudah dipesan dan menjadi utang pada salah satu pengusaha konveksi.
“Di sinilah letak kesalahan manajemen kegiatan dan akar dari persoalan yang terjadi. Jadi saya tegaskan bukan menggelapkan uang,” tegasnya.
Dirinya sangat menghargai proses hukum yang sementara berjalan meski mengakibatkan saudara mahasiswa itu telah ditahan oleh aparat penegak hukum. Perlu ditegaskan pula, bahwa sedari awal sampai dengan saat ini saudara kami tetap beritikad baik dan masih terus berkomunikasi dengan vendor untuk menyelesaikan utang yang masih tersisa.
“Dengan iktikad baiknya, sebelumnya saudara kami yang ditahan sudah membayar kurang lebih Rp7.000.000, sehingga sisa utang tersebut masih sekitar Rp103.000.000 juta,” tuturnya.
Selain itu, mahasiswa yang ditetapkan sebagai tersangka itu dikenal baik di kalangan temannya. Itulah sebabnya saat ini mahasiswa UNG mengumpulkan dana untuk membayar utangnya.
“Kami sementara menggalang dana untuk melunasi utang tersebut,” ungkapnya
Aksi kemanusiaan ini murni sebagai bentuk dukungan dan dilakukan sebagai kepedulian kami kepada sesama mahasiswa. Sebab, mereka meyakini bahwa persoalan ini adalah murni kesalahan manajemen kegiatan bukan penggelapan atau sejenis kriminal lain.
“Kami masih percaya bahwa suara dan cita-cita terhadap sesama manusia masih selalu bergetar dan menyala,” ia menandaskan