PROSESNEWS.ID – Ditengah pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap dua ini, ternyata masih ada masyarakat yang salah paham terhadap aturan Pemerintah Provinsi Gorontalo.
Pasalnya, pagi tadi di perbatasan Atinggola sempat terjadi kericuhan antara petugas jaga posko, yang diakibatkan oleh ratusan pemudik dari Sulawesi Utara ingin memaksa masuk ke wilayah Provinsi Gorontalo.
Dari pengakuan para pemudik di lokasi, mereka menganggap penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Provinsi Gorontalo sudah selesai kemarin (17/5/2020), sehingga para pemudik ini, meminta kebijakan petugas perbatasan agar dibiarkan masuk ke Gorontalo untuk pulang ke kampung halaman bertemu dengan keluarganya.
Beruntung, kondisi mencekam ini, mampu dibendung, setelah Kapolres Gorontalo Utara AKBP Dicky Irawan Kusuma SIK.,M.Si langsung menuju perbatasan dan melakukan mediasi pada masyarakat yang ricuh.
Di perbatasan pintu masuk atinggola, Kapolres Gorut menjelaskan kepada masyarakat tentang perpanjangan PSBB di Provinsi Gorontalo.
“Bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian, mohon tetap tenang, perlu saya sampaikan bahwa kebijakan PSSB diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Mei. Selama kebijakan tersebut, tidak diperkenankan masyarakat, ataupun kendaraan yang masuk ke wilayah Provinsi Gorontalo kecuali kendaraan yang memuat, logistik alkes, bahan pokok, BBM,” terang Kapolres Gorut pada ratusan pemudik.
Ia menjelaskan, selain kenderaan yang memuat logistik, kendaraan pribadi ataupun taksi tidak diperbolehkan masuk ke wilayah Provinsi Gorontalo.
“Apalagi untuk alasan mudik jelas dilarang, ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, di wilayah Provinsi Gorontalo. Mohon bapak ibu bisa memaklumi kondisi ini, sayangi keluarga anda untuk tidak dulu mudik, karena dengan kehadiran bapak ibu, bisa saja tertular ataupun menjadi penular bagi keluarga ataupun lingkungan tempat tinggal, mari kita jaga wilayah Provinsi Gorontalo agar segera terbebas dari pandemi covid-19,” jelasnya.
Setelah mendengarkan himbauan dari Kapolres Gorontalo Utara tersebut, berangsur suasana di perbatasan kembali kondusif, kendaraan yang memuat barang logistik diperbolehkan melintas, sedangkan kendaraan pribadi yang memuat penumpang diminta untuk kembali.
Sementara itu, terkait kejadian tersbut, Kabid Humas Polda Gorontalo AKBP Wahyu Tri Cahyono,SIK, mengatakan bahwa kondisi perbatasaan sudah kembali normal dan kondusif.
“Tadi pagi memang tersiar kabar ada aksi protes warga di perbatasan Gorontalo-Sulut, tepatnya di Posko Gugus Tugas Atinggola, masyarakat mengira PSBB sudah berakhir, sehingga mereka memaksa masuk, namun Kapolres Gorut sudah melakukan langkah-langkah, memediasi dan memberikan himbauan kepada warga , dan syukur Alhamdulillah semua sudah selesai, ratusan pemudik itu, sudahh mengikuti anjuran dari Kapolres Gorut Akbp Dicky Irawan Kusuma,” kata Wahyu.
Dalam memberikan himbauan tersebut, Kapolres Dicky di dampingi oleh Wakapolres, Para Pejabat Polres, Kapolsek Atinggola dan juga Tim Gugus Tugas Posko Perbatasan Atinggola. (Usman)