PROSESNEWS.ID– Operasi Ketupat Otanaha 2019 yang digelar sejak 29 Mei hingga 10 Juni 2019, resmi ditutup. Kamis, (13/6/2019).
Penutupan itu ditandai dengan Apel Konsidasi berakhirnya Operasi Ketupat 2019 dan Kesiapan Pengamanan Sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) yang digelar di Lapangan Mapolda Gorontalo.
Apel Konsolidasi yang dipimpin langsung Kapolda Gorontalo Brigjen Pol Rachmad Fudail, Danrem 133 Nani Wartabone Kolonel Arnold Ap Ritiaw. Dihadiri juga Forkopimda Gorontalo yang melibatkan unsur Polri, TNI, Basarnas dan pihak terkait. Dari hasil Operasi Ketupat 2019 ini mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Angka korban kecelakaan, serta tindak kriminalitas di Gorontalo selama Operasi Ketupat 2019 menurun. Namun masih saja terjadi kasus penganiyayaan yang tinggi di Gorontalo padahal terjadi dibulan puasa. Hal ini akan menjadi bahan evaluasi Polda Gorontalo bersama unsur terkait. Akan tetapi secara umum untuk pelaksanaan Operasi Ketupat 2019 ini berjalan dengan baik dan lancer,” ujar Brigjen Pol Rachmad Fudail Kapolda Gorontalo.
Sementara itu terkait dengan pengamanan sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) 2019, Polda Gorontalo sendiri sudah siap untuk melakukan pengamanan. Polda juga telah mengirim pasukan sebanyak 363 pasukan yang ditugaskan di Ibukota Jakarta sejak penetapan hasil pemilu 2019.
“Saya berharap tidak ada dari gorontalo yang berangkat ke Jakarta untuk melakukan aksi selama PHPU berlangsung, dan untuk pengamanan di Gorontalo pihak Polda hanya akan melakukan pemantuan hingga pelantikan Presiden Dan Wakil Presiden pada bulan Oktober 2019 nanti,”tutup Kapolda. (AN)