Reporter : Zulkifli Polimengo
PROSESNEWS.ID – Menjadi seorang tentara bukanlah tugas yang mudah. Ada masa di mana mereka merasa sangat sedih. Sekaligus bangga ketika dipercaya, mengemban tugas negara. Di samping itu, kesedihan berpisah dengan keluarga menjadi konsekuensi yang harus dijalani. Apalagi tentara ditugaskan di tempat-tempat, yang jauh dari domisili. Seperti wilayah perbatasan RI-Papua Nugini.
Sabtu, (3/7/2019) masyarakat Gorontalo dibuat haru karena kesedihan, yang dirasakan para keluarga Tentara Nasional Indonesia (TNI). Bagaimana tidak? Istri para tentara tampak begitu sedih. Ketika melepaskan kepergian sang suami untuk mengemban tugas negara.
Tampak suasana begitu mengharukan. 450 prajurit dari Yonif 713 Setyatama Gorontalo, meninggalkan keluarga untuk bertugas di perbatasan negara.
Momen pelepasan prajurit TNI itu, diabadikan di Pelabuhan Gorontalo, sangat mengharukan. Ada tangis dan bangga saat momen-momen tersebut.
Momen mengharukan itu terpotret dalam foto-foto yang di abadikan reporter prosesnews.id. Salah satunya momen saat istri yang menahan tangis. Karena melepas sang suami prajurit TNI berangkat menjalankan tugas negara. Berikut foto-fotonya:
Seorang Anggota TNI Mencium Perut Sang Istri
Menantikan anak pertama atau ikut bertugas adalah pilihan yang berat. Meskipun begitu, anggota TNI harus tetap memilih untuk bertugas.
Seperti dalam momen ini. Seorang anggota TNI sedang mencium perut istrinya yang sedang mengandung anaknya. Meski berat, namun seorang TNI harus meninggalkan istri dan calon anaknya demi tugas negara.
Menangis Terisak
Lagi, melepaskan seorang suami TNI untuk bertugas memang hal yang berat. Bahkan seorang istri tak tahan menahan tangisnya saat mengetahui suaminya akan pergi menjalankan tugas negara, dengan waktu tugas selama sembilan bulan.
Ia menangis di bahu suaminya sebelum pergi bertugas selama sembilan bulan lamanya.
Memeluk dan Mencium Sang Anak
Dalam pelepasan tugas anggota TNI, keluarga turut berdatangan, termasuk sang anak yang menyaksikan sang ayah yang akan menjalani tugas negara.
Selama bertugas, pasti anggota TNI akan rindu dengan keluarganya, istri dan anaknya. Terkadang, rasa rindu mereka hanya bisa dilampiaskan hanya dengan telepon. (*)