PROSESNEWS.ID – Universitas Negeri Gorontalo (UNG) kembali menggulirkan salah satu program unggulannya, UNG Mengajar, yang kini memasuki Batch ke-7 pada tahun 2025. Program ini menjadi ajang pengabdian bagi ratusan mahasiswa dari program studi kependidikan, yang akan diterjunkan langsung untuk mengajar dan mengabdi di berbagai sekolah di wilayah Provinsi Gorontalo.
Tercatat sebanyak 500 mahasiswa terpilih akan ditugaskan mengajar di 48 sekolah yang tersebar di jenjang SD, SMP, hingga SMA/MA. Lokasi penempatan para mahasiswa meliputi tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, dan Kabupaten Gorontalo Utara.
Ketua Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LPMPP) UNG, Prof. Dr. Elya Nusantari, M.Si, menegaskan bahwa program ini menyasar sekolah-sekolah yang berada di wilayah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T) sebagai bentuk kontribusi UNG dalam peningkatan kualitas dan kapasitas pendidikan di Provinsi Gorontalo.
“UNG Mengajar merupakan program yang akan menyasar sekolah di daerah terdepan, terpencil dan tertinggal di Provinsi Gorontalo, sebagai upaya UNG dalam peningkatan kualitas dan kapasitas pendidikan di sekolah,” terang Prof. Elya.
Sementara itu, Rektor UNG, Prof. Dr. Eduart Wolok, ST., MT, saat melepas secara resmi para mahasiswa peserta UNG Mengajar menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah wujud nyata peran kampus dalam mendukung kemajuan pendidikan di daerah, khususnya wilayah 3T.
“Mahasiswa diharapkan tidak hanya belajar di ruang kelas, tapi juga langsung terlibat dalam proses pendidikan di masyarakat. Ini adalah bagian dari komitmen UNG dalam membentuk generasi pendidik dan pemimpin masa depan,” ujarnya.
Lebih jauh, Eduart menekankan bahwa kehadiran mahasiswa di sekolah bukan hanya sekadar menggantikan peran guru, melainkan juga harus mampu memberikan inovasi dalam proses pembelajaran.
“Mahasiswa harus hadir membawa inovasi, sistem serta pendekatan baru yang kalian bawa untuk memberikan dampak positif terhadap proses pembelajaran,” harapnya.
Melalui program ini, UNG kembali menunjukkan komitmennya sebagai institusi pendidikan tinggi yang tidak hanya mendorong pembelajaran akademik, tetapi juga mencetak lulusan yang memiliki semangat pengabdian dan keberpihakan terhadap pendidikan di daerah pelosok.