Prosesnews.id
  • Home
  • Headline
  • Daerah
    • Gorontalo
    • Sulawesi Tenggara
    • Sumatera Utara
    • Jawa Timur
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Ekonomi
  • Politik
  • Traveling
  • Opini
  • Infografis
No Result
View All Result
  • Home
  • Headline
  • Daerah
    • Gorontalo
    • Sulawesi Tenggara
    • Sumatera Utara
    • Jawa Timur
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Ekonomi
  • Politik
  • Traveling
  • Opini
  • Infografis
No Result
View All Result
Prosesnews.id
No Result
View All Result
Home Traveling

Namdur, Arsitek Bersayap dari Papua

Majid Rahman by Majid Rahman
4 Apr 2021 11:58
in Traveling

Burung namdur jantan akan membangun sarangnya di atas tanah dengan bentuk seunik mungkin, dilengkapi semacam teras yang dihiasi aneka benda agar mampu memikat hati namdur betina pada saat musim kawin tiba.

Burung namdur atau juga disebut dengan burung kucing hanya terdapat di Australia dan Pulau Papua (Indonesia dan Papua Nugini). WIKI COMMON

Burung menjadi salah satu satwa paling menarik bagi masyarakat karena selain indah, tak sedikit di antaranya memiliki sifat kharismatik dan menjadi petunjuk penting yang berhubungan dengan upaya konservasi. Sejak lama burung telah memberikan ide bagi banyak pihak untuk dijadikan motif pada pakaian, karya seni, bahan pemanis topi. Atau dipelihara dalam sangkar sebagai koleksi atau sekadar hobi. Burung pun dijadikan inspirasi sebagai lambang nasional oleh banyak negara termasuk Indonesia.

Di antara beragam keistimewaan burung tersebut, terdapat segelintir yang mampu membuat kita terkesima. Salah satunya adalah spesies namdur, burung kecil dari famili Ptilonorhynchidae yang terdiri atas 20 spesies. Burung namdur atau juga disebut dengan burung kucing hanya terdapat di Australia dan Pulau Papua (Indonesia dan Papua Nugini).

Sembilan spesies dapat ditemukan di wilayah Indonesia, dan bahkan dua jenis di antaranya merupakan burung endemik Provinsi Papua. Keduanya adalah namdur dahi emas (Amblyornis flavifrons) atau dikenal juga sebagai golden-fronted bowerbird. Satunya lagi adalah namdur polos (Amblyornis inornata) yang juga dikenal dengan nama vogelkop bowerbird. Namdur dahi emas dan namdur polos merupakan satu di antara 557 jenis burung dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor 106 tahun 2018.

Burung pemakan buah-buahan dan serangga kecil ini memang tak mempunyai bulu seindah burung cenderawasih si burung surga. Tetapi namdur dijuluki sebagai burung pintar karena dikenal dengan kehebatannya dalam mendesain dan menghiasi sarang. Namdur jantan merupakan tokoh utama dari cerita kehebatan para namdur tadi.

Ketika musim kawin tiba, para pejantan ini akan tampil layaknya arsitek bersayap di mana mereka akan mati-matian membangun sarang seindah dan sekeren mungkin. Tidak seperti spesies burung lainnya yang membangun sarang di pepohonan, namdur jantan justru sebaliknya. Mereka lebih senang membangun sarangnya di atas tanah.

Meski ukuran panjang tubuhnya antara 22–40 sentimeter, seekor namdur jantan sanggup membuat sarang dari ratusan ranting kayu kering. Nantinya mampu membentuk sebuah rumah idaman dengan berbagai model unik, bahkan berukuran tinggi dan lebar masing-masing 1 meter.

Arkeolog senior dari Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto menyebutkan, sarang terutama yang dibuat oleh namdur polos dikenal juga dengan nama bower atau bungalow. Ini terdiri dari sebuah sarang dengan bentuk kubah di mana terdapat kamar luas dan nyaman sebagai tempat berteduh pasangan namdur nantinya. Aneka bentuk sarang si arsitek bersayap ini sudah menyebar dan viral di sejumlah platform media sosial sejak beberapa waktu terakhir.

Seperti seorang arsitek dengan jam terbang tinggi, para pejantan ini pun ikut memikirkan bagaimana caranya memperindah pelataran sarang mereka. Maka, berbagai obyek benda aneka bentuk pun dikumpulkan, seperti bekas botol minuman, tutup botol, biji-bijian, bekas pecahan kulit buah yang mengering, kulit-kulit kayu yang mengelupas.

Para namdur jantan ini akan menyusunnya sesuai selera mereka di sekitar sarang. Benda-benda warna cerah terutama biru menjadi favorit namdur jantan sebagai penghias sarang. Perlu waktu berhari-hari bagi seekor namdur jantan untuk merampungkan pekerjaan besar ini.

Tujuannya apalagi kalau bukan untuk menaklukkan hati para namdur betina. Pasalnya, namdur betina merupakan juri cantik yang akan menjatuhkan pilihan kepada namdur jantan yang paling keren dalam mendesain sarang. Dalam menilai sarang, namdur betina bahkan sampai harus mengitari seluruh penjuru sarang untuk memastikan layak atau tidak untuk ia huni bersama pilihan hatinya. Ketika pujaan hati sedang menginspeksi sarang, namdur jantan pun kerap menari dengan gerakan maju-mundur yang cepat, mirip tarian moonwalker dari penyanyi pop dunia, mendiang Michael Jackson.

Perlindungan Burung Endemik

Meskipun bertitel arsitek bersayap dan pandai menari, burung namdur juga rawan dirusak ekosistemnya oleh manusia. Sebagai satwa endemik, burung namdur polos bukan tidak mungkin akan rentan terhadap kepunahan. Terlebih jika melihat wilayah sebarannya yang terbatas di Papua saja. Sebagai upaya melindungi burung endemik, pemerintah telah mencantumkan perlindungannya dalam Pasal 5 Ayat 1 Peraturan Pemerintah nomor 1 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

Guru Besar Zoologi Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Dewi Malia Prawiradilaga, mengatakan prioritas utama perlindungan burung endemik harus diberlakukan bagi satwa yang kemampuan berbiaknya rendah dan sulit ditangkarkan.

“Perburuan dan perdagangan liar sulit dikendalikan karena jumlah petugas penegak hukum yang kurang memadai ditambah nilai ekonomi burung endemik yang menggiurkan,” kata Dewi seperti dikutip dari orasi pengukuhan dirinya sebagai profesor riset LIPI, 4 Desember 2019 lalu.

Seperti diungkapkan Research and Communication Officer Burung Indonesia Achmad Ridha Junaid, dari 1.794 spesies burung di Nusantara pada 2020, hampir 10 persennya atau sekitar 174 spesies merupakan satwa hampir punah versi Badan Internasional untuk Konservasi Alam (International Union for Conservation of Nature/IUCN). Mereka masuk dalam Daftar Merah IUCN (IUCN Redlist), berisi 3 kategori mulai dari rentan (vulnerable), genting (endangered), hingga kritis (critically endangered). Secara keseluruhan, sebanyak 30 spesies burung di Indonesia masuk dalam kategori kritis, dan 48 jenis berstatus genting serta 96 jenis lainnya ada pada kategori rentan.

Oleh karena itu sudah waktunya kita menjaga bersama kelestarian dan perlindungan satwa- satwa asli Nusantara dari ancaman kepunahan, baik itu karena kerusakan alam di habitatnya. Termasuk juga akibat maraknya perburuan liar, sehingga keberadaan satwa-satwa endemik ini masih bisa dinikmati oleh generasi-generasi berikutnya.

Penulis : Anton Setiawan
Redaktur : Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari
Tags: burung endemik Provinsi PapuaBurung NamdurNamdurPapuaPulau Papua
ShareTweetSendSharePin

Berita Terkait

Atribut Bintang Kejora Bebas Digunakan saat Demo Mahasiswa Papua di Gorontalo

by Editor
2 Des 2021
0

PROSESNEWS.ID - Puluhan Mahasiswa yang Papua di Gorontalo, melakukan aksi unjuk rasa di depan pintu gerbang kampus Universitas Negeri Gorontalo...

Anggota Brimob Tewas dalam Baku Tembak dengan KKB Papua

by Arfandi
26 Sep 2021
0

PROSESNEWS.ID – Kabar duka kembali datang dari Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Anggota Brimob Kelapa Dua, Bhayangkara Dua (Bharada)...

Kupu-kupu Ornithoptera goliath atau biasa dikenal dengan Goliath Birdwing. Salah satu kupu-kupu yang hidup di tanah Papua. IST

Mengenal Kupu-kupu Malam Papua

by Majid Rahman
2 Sep 2021
0

PROSESNEWS.ID - Sekitar tahun 2005, di sebuah ruangan sederhana di kompleks Biara St Fransiscus di kawasan APO Kota Jayapura, tampak...

Ilustrasi (AP Photo/Sakchai Lalit)

Salah Seorang Pejuang Kesehatan di Pedalaman Papua Meninggal Akibat Covid-19

by Majid Rahman
8 Agu 2021
0

PROSESNEWS.ID – Kabar duka dari Papua, salah seorang pejuang kesehatan, Dokter Tigor Silaban, di Bumi Cendrawasih ini, menghembuskan nafas terakhirnya,...

Ilustrasi anak Papua

Disahkan Jokowi, Papua Kini Punya UU Otonomi Khusus

by Majid Rahman
26 Jul 2021
0

PROSESNEWS.ID - Papua kini memiliki UU Otonomi Khusus (Otsus) yang baru.  Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menandatangani UU Nomor 2...

Load More

Komentar DonkBatalkan balasan

Trending

Peristiwa

Ricuh di Bandara Djalaluddin, Massa Mengamuk hingga Mobil Dibakar

by Editor
18 Des 2025
0

PROSESNEWS.ID - Suasana Bandara Djalaluddin Gorontalo yang semula kondusif mendadak berubah mencekam. Puluhan massa tiba-tiba mencoba menerobos kawasan bandara, pada...

UNG Borong Lima Penghargaan Nasional di Anugerah Diktisaintek 2025

20 Des 2025

Mangrove Menyusut, Masyarakat Pesisir Gorontalo Dilema antara Tambak dan Kerentanan Lingkungan

19 Des 2025

Oknum Guru dan Siswa di Gorontalo Wikwik di Kosan

23 Sep 2024

Gusnar Ismail Teken MoU UHC Prioritas, Jamin Akses Kesehatan Warga Gorontalo

18 Des 2025

Terseret Arus Sungai, Buruh Perusahaan di Bone Bolango Tewas

9 Sep 2021

TERBARU

Toko Bangunan di Tibawa Ludes Terbakar

20 Des 2025

Dari Anggaran hingga Riset, UNG Unggul di Anugerah Diktisaintek

20 Des 2025

UNG Borong Lima Penghargaan Nasional di Anugerah Diktisaintek 2025

20 Des 2025

Mangrove Menyusut, Masyarakat Pesisir Gorontalo Dilema antara Tambak dan Kerentanan Lingkungan

19 Des 2025

BPTD Kelas II Gorontalo Siagakan Personel dan Fasilitas Selama Tahun Baru

19 Des 2025
  • Home
  • Tentang
  • Kontak
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

©2025 Prosesnews.id. All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Home
  • Headline
  • Daerah
    • Gorontalo
    • Sulawesi Tenggara
    • Sumatera Utara
    • Jawa Timur
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Ekonomi
  • Politik
  • Traveling
  • Opini
  • Infografis

©2025 Prosesnews.id. All Rights Reserved.