PROSESNEWS.ID – Teror panah wayer seakan tidak ada habisnya. Kali ini, korbannya seorang Cleaning Service Ishak Atuli, yang nyaris tertembak panah wayer. Minggu, (22/12/2019).
Ceritanya, sekitar pukul 03.00 Wita dini hari, Korban bersama teman-temannya sedang nongkrong di pinggir jalan. Tak berselang lama, datanglah tujuh pemuda dengan mengendarai motor, menghampiri korban bersama rekan-rekannya.
Mereka mencari orang atas nama Angki. Kemudian Ishak Atuli, menjawab kalau mau mencari yang bersangkutan jangan dicari disini. Silahkan cari di tempat sebelah.
Tidak terima mendengar jawaban itu. Kemudian salah seorang pelaku dengan inisial IK (17), meminta korban untuk menunggu mereka. Untuk balik ke rumah. Korban pun, kembali bertanya pada pelaku, mau apa ke rumah.
Namun IK tidak menjawab, dan langsung pergi. Beberapa saat kemudian, IK bersama kawan-kawannya, datang kembali ke tempat nongkrong Ishak Atuli, dan teman-temannya.
Salah satu pelaku IK, tidak ada rasa takut langsung mengambil panah wayer, dan mengarahkan ke arah kerumunan dimana, Ishak Atuli dan teman-temannya sedang nongkrong.
Melihat IK sudah mengambil posisi, untuk menembakkan panah wayer tersebut. Kemudian korban, bersama teman-temannya langsung mengamankan IK, dengan cara menarik baju sampai IK terjatuh.
Korban pun, langsung mengambil panah wayer dan membawa IK ke rumah orang tuanya. Mendengar Informasi ini, Personel Polsek Telaga Biru, langsung mengambil tindakan Kepolisian, dengan membuat laporan Polisi.
Alhasil, Polsek Telaga Biru mengamankan para pelaku bersama barang bukti. Dari tangan pelaku, Polisi mendapati 1 buah Gurinda, 1 buah Handphone, 6 buah mata panah wayer, dan 2 unit sepeda motor.
Ketujuh pelaku itu, merupakan siswa di salah satu sekolah di Kabupaten Gorontalo. Masing-masing, IK (17) warga Pentadio Barat, AI, IA, MRY, AM, IH, dan IT.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Gorontalo AKBP Wahyu Tri Cahyono, membenarkan kejadian itu, yang dilakukan sekelompok remaja.
“Memang benar kejadian itu, pada Minggu dini hari tadi. Dimana telah terjadi pengancaman, kepada sekelompok warga yang dilakukan oleh para pemuda. Dimana para pemuda itu, mengancam dengan menggunakan panah wayer, dan lebih parahnya lagi para pemuda ini rata-rata masih di bawah umur,” Ujarnya.
Dengan begitu Wahyu, berharap pada masyarakat. Khususnya para orang tua, dapat lebih mengawasi anak-anaknya. Mengingat kebanyakan dalam kasus panah wayer di Gorontalo ini, didominasi kalangan remaja, yang masih dibawah umur.