PROSESNEWS.ID – Dalam kunjungan reses Dapil VI Boalemo-Pohuwato, Senin (12/6/23).Laode Haimudin menyampaikan perhatiannya terkait dengan Inpres No.4 tahun 2022 yang bertujuan untuk menghilangkan angka kemiskinan secara keseluruhan pada tahun 2024.
Beliau menyoroti tingkat kemiskinan ekstrim di Provinsi Gorontalo sebesar 4,25%, dengan Kabupaten Boalemo sebagai kabupaten dengan tingkat kemiskinan tertinggi, yaitu 3,68%.
Untuk menuntaskan masalah kemiskinan ini, Laode menyebut dibutuhkan program-program yang serius dari Pemerintah Provinsi, Aleg Dapil VI, dan Kabupaten Boalemo.
“Ini merupakan PR yang harus diseriusi dengan berbagai program baik Pemprov, Aleg Dapil VI dan Pemkab Boalemo itu sendiri. Ini tidak segampang membalikan tangan,” jelas Laode.
Sementara itu, Pj Bupati Boalemo Sherman Moridu, menyadari bahwa sistem Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) masih menjadi masalah serius di daerah ini.
Banyak warga yang mengeluhkan bahwa mereka hidup dalam kondisi miskin, tetapi tidak terdaftar dalam DTKS. Hal ini menjadi kendala dalam penyaluran bantuan sosial.
Untuk mengatasi hal ini, Bupati dan anggota DPRD Provinsi Gorontalo berkomitmen untuk menindaklanjuti keluhan warga dan menjadikannya perhatian utama.
Dalam upaya mengentaskan kemiskinan ekstrim, Pemerintah Kabupaten Boalemo telah meluncurkan program P3KE (Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim).
Program ini ditujukan untuk mereka yang memiliki pendapatan kurang dari 360.000 per bulan serta petani yang tidak memiliki lahan.
Bupati berharap agar program ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat yang membutuhkan.
Reporter: Zulkarnaen