PROSESNEWS.ID, OPINI – Mudik lebaran menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu oleh umat Muslim di seluruh Indonesia untuk bersilaturahim dan berkumpul merayakan Idul Fitri bersama sanak saudara. Sayangnya, lebaran Tahun 2021 ini, Pemerintah melarang adanya mudik lebaran karena kasus pandemi Covid-19.
Kebijakan larangan mudik ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat, khususnya kami sebagai mahasiswa. Bahkan banyak mahasiswa yang kurang setuju akan adanya larangan mudik lebaran di Tahun ini, karena banyak orang di luar sana ingin bertemu dan dapat berkumpul bersama keluarga.
Namun, dengan adanya kebijakan ini, momen-momen tersebut tidak bisa dirasakan oleh para perantau. Jujur, kebijakan larangan mudik ini membuat suasana lebaran menjadi sepi, meskipun teknologi komunikasi saat ini terbilang berkembang, sehingga tidak ada batasan berkomunikasi, tetapi tetap saja ada rasa yang kurang.
Kebijakan ini, tentu bukan saja hanya berdampak pada kurangnya intensitas berkumpul bersama keluarga, tetapi juga berdampak pada penurunan pendapatan masyarakat yang bergantung pada bulan Ramadan, terutama di musim mudik.
Ramadan yang biasanya ramai dan banyak pendatang yang berkunjung, mampu meningkatkan penghasilan masyarakat terutama yang bekerja di bidang transportasi dan kuliner. Namun, dengan larangan mudik ini penghasilan mereka juga menurun lantaran sepi pengunjung.
Kebijakan yang dibuat Pemerintah ini, tampaknya tak adil bahkan tumpang tindih. Contohnya, kita tidak diizinkan mudik, sementara WNA malah masuk tanpa terusik. Padahal, bisa jadi penyebab menyebarnya virus Covid-19 adalah mereka.
Tak sedikit Warga Indonesia merintih dengan adanya larangan mudik ini, ada yang sedih tak bisa berkumpul bersama sanak keluarga, ada yang menjerit sulitnya mengais rezeki. Pemerintah seolah tak ada beban, memasukkan para WNA itu ke Indonesia
Negara ini sebenarnya kenapa, kami rakyat dibuatkan aturan, sedangkan WNA dibiarkan begitu saja. Sebenarnya Negara ini milik siapa ? Milik Raykat Indonesia ataukah Milik WNA ?
Kami sebagai rakyat Indonesia hanya berharap keadilan di Negara ini. karena kami sebagai masyarakat merasa asing di Negeri sendiri, lihatlah saat ini ketika mudik dilarang, TKI diminta tak pulang, sedangkan WNA malah datang silih berganti, itu terkesan bahwa rezim yang tengah berkuasa, mempermainkan rakyat dengan peraturan yang pandang bulu.
Penulis : Moh. Reza Saad