
PROSESNEWS.ID – Bertempat di Gedung Balai Kota Kusumo Wicitro, Wali kota Blitar Santoso, mengukuhkan pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Blitar periode 2021-2024.
Pengurus FKUB ini dikukuhkan setelah susunan pengurusnya diterima, dan diproses melalui Badan Kesbangpol dan BPBD Kota Blitar.
Santoso berharap, FKUB Kota Blitar yang baru ini mampu menterjemahkan tugas-tugas dan tanggung jawabnya. Sehingga seluruh umat beragama di Kota Blitar, mendapatkan pelayanan secara maksimal dan adil.
Program-program FKUB Kota Blitar yang akan dilakukan adalah sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya yaitu menfasilitasi seluruh kegiatan-kegiatan keagamaan.
“Jadi kalau sekarang menjelang Ramadhan dan hari raya, ya bagaimana seluruh agama bisa menghormati dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Demikian juga kemaren pada saat Hari Paskah, agama yang lain juga menghormati Hari Paskah,”kata Santoso, Senin (12/04/2021).
Ia berpesan kepada pengurus FKUB Kota Blitar yang baru, agar memiliki semangat dalam mempererat persatuan dan kesatuan serta kegotong-royongan dalam memperjuangkan kepentingan bangsa dan negara seperti yang dilakukan Presiden RI Soekarno.
“Persatuan dan kesatuan nasional tersebut dalam implementasinya dipupuk atau disuburkan oleh semangat kegotong-royongan dan dapat dipraktekan di kehidupan bermasyarakat,” kata Santoso.
Menurutnya, masyarakat Kota Blitar memiliki karakter yang majemuk. Kemajemukan memiliki potensi konflik sosial yang tinggi. Namun demikian, hingga saat ini situasi di Kota Blitar masih sangat aman dan kondusif.
Kemajemukan, keanekaragaman dan perbedaan merupakan perwujudan dari misi visi pemerintahan sekarang. Dimana, misi visinya adalah Keren, Makmur, Bermartabat.
“Untuk itu, marilah kita pertahankan suasana yang sudah kondusif ini dengan saling menghormati, menghargai perbedaan dan menjaga persatuan di tengah kemajemukan Kota Blitar.
Kita harus ingat, bahwa kita saat ini hidup di Kota Blitar untuk mencari nafkah. Untuk itu, mari kita terus jaga dan pertahankan Kota Blitar agar selalu dalam suasana tenang, aman dan kondusif,” tutur walikota Blitar.
Selanjutnya, Santoso menjelaskan, bahwa kemajemukan di Kota Blitar merupakan sebuah keniscayaan. Kemajemukan itu ada dan seluruh warga masyarakat Kota Blitar harus mengenal kemajemukan itu sendiri.
“Kita harus mengenal dan mengakui kemajemukan. Serta terus belajar untuk hidup bersama dalam berbagai perbedaan yang ada. Kita boleh berbeda, tetapi harus rukun agar dapat mencapai kesejahteraan bersama,” pungkasnya. (adv/hms)
Reporter : Dwi Sasmito